Hasan terkejut dengan pertanyaan Keysa. Bahkan saking takutnya jantung Hasan berdegup dengan cepat dan tangannya gemetaran. “Kenapa kamu bertanya begitu?” “Aku bertanya biasa saja kok,” jawab Keysa dengan wajah datar. Mencoba santai dengan pertanyaannya sendiri. “Mungkin saja kan ibunya Dewi meneleponmu untuk menanyakan tentang bagaimana keadaannya.” Hening. Hasan tidak langsung menjawab. Dia memandangai Keysa yang seperti tidak biasanya. ‘Mungkinkah Keysa sudah mengetahui semuanya?’ tanyanya di dalam hati. Keysa bergerak ke tengah ranjang dan memosisikan diri untuk terlelap. Tangannya menarik selimut yang terlipat di ujung kakinya, menutupi sekujur tubuhnya hingga batas dadaa. “Aku pikir kamu mengenal ibunya Dewi,” sindir Keysa lagi. Hasan ikut siap-siap untuk terlelap. I