Wajah Dewi yang tadinya terhias senyuman kini berubah menjadi datar. “Aku belum menginstruksikan apa pun padamu, tapi kamu sudah bertindak cepat,” ucap Adam lagi yang membuat jantung di dadaa Dewi tiba-tiba berdebar hebat. Tidak dipungkiri ia ada di sini sekarang semuanya karena Adam. Dan Dewi menerima tugas ini dengan bayaran akan mendapatkan kenaikan jabatan di kantor pusat. “Kenapa kamu terdiam?” tanya Adam sambil memicingkan kedua matanya tajam dan lekat. Ia curiga Dewi memiliki niat lain. “Hasan tiba-tiba datang ke rumahku,” jawab Dewi jujur. Sedikit kerutan kini timbul di dahi Adam. Ia merasa aneh. “Hasan ke rumahmu? Dia menemuimu?” Dewi menganggukkan kepalanya. “Kenapa? Apa yang dia lakukan? Apa dia mengatakan sesuatu?” “Hasan mengatakan agar aku jangan maca