Bimbang

1082 Kata

                “Air matamu tidak akan mengubah apa pun ...,” ucap Alia pada Dewi yang bersimpuh dan memeluk kakinya erat. “Ibu aku mohon ... maafkanlah aku ...,” ujar Dewi dengan suara parau dan bergetar. Memohon ampunan dan dibukakan pintu untuk kembali. Melihat Dewi yang bersimpuh di kakinya, lambat laun Alia merasa tidak tega. Ia memegangi bahu Dewi dan memintanya untuk berdiri. “Berdirilah. Tidak usah berwajah menyedihkan seperti itu. Ini seperti bukan dirimu saja.” Perlahan Dewi berdiri. Ia menatap Alia dan memeluknya rindu. “Apa ibu tidak merindukan aku?” tanyanya lirih. Tenggorokan Alia terasa kering seketika. Ia tidak menjawab. Namun membalas pelukan Dewi sangat erat. “Aku menyanyangimu Dewi.  Tapi kenapa kamu keras kepala dan tidak mengerti?” “Apa yang tidak kumengerti ibu?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN