Rose menggenggam laporan hasil tes DNA itu, berjalan gontai di koridor untuk menemui putra yang baru saja dilahirkan. Air matanya jatuh, menipiskan senyum walau hati terasa sakit. Fakta bahwa dia melahirkan putra yang berbeda dari benih sebelumnya. Buah cintanya dengan Samantha. Hubungan terlarangnya di belakang Alexander. 'Maafin aku, Mas. Memang sejak awal, akulah yang mengkhianati pernikahan kita. Maafin aku.' Rose mendekati si bibi, menggendong si kecil Morgan. Bibirnya tersenyum haru, lalu mencium pucuk kecil dahi sempit putranya ini. 'Mama akan besarkan kamu, Sayang, baik itu dengan atau tanpa papamu.' Si bibi mengangkat tas di samping Rose, lalu mereka berjalan lambat mengisi hening. "Jadi ini ke mana, Nyah?" "Kita pulang dulu, Bi. Aku harus bicara dengan suamiku dulu." Ker