Dharma bergegas kembali ke rumah sakit saat mendengar Amira sadar. Awalnya dia harus pergi karena menyelesaikan hal penting di Ancol. Dharma berani pergi karena hal ini tidak membutuhkan waktu lama, hanya 30 menit saja. Namun yang membuat Dharma merasa sedih adalah dirinya tidak ada di samping sang istri saat sosok itu sadar. Padahal sejak kemarin Dharma tidak pernah meninggalkan Amira sebentar saja. Ketika tangannya meraih gagang pintu dan membukanya, hal yang pertama Dharma lihat adalah Amira yang sedang dibantu minum oleh Ibu Jia. Mata Amira menatap Dharma yang baru saja datang, sontak saja dia memalingkan wajah pada sang Nenek. entah kenapa hal itu terasa sangat menyakitkan untuk Dharma. Amira bicara dengan Ibu Jia, kemudian sosok itu beranjak pergi meninggalkan sang cucu untuk membe