Prolog

117 Kata
Hidupku yang dulu bahagia bersamamu, dan akan segera bersamamu selamanya harus menderita melihat kematianmu di depan mataku sendiri. Kenapa hidupku harus begini? Kenapa aku harus menderita? Inikah takdirku? Apakah aku harus menjalaninya? Melihat orang yang aku cintai mati di depan mataku? Meskupun takdirku harus seperti ini, aku tetap bersyukur karena bisa bertemu denganmu, bisa mencintaimu, bisa bahagia denganmu. Meskipun kau telah tiada, aku akan tetap menunggumu, menunggu reinkarnasimu, walaupun kau bereinkarnasi sebagai ras yang berbeda denganku, aku akan tetap mencintaimu. Karena kau adalah cinta pertama dan terakhirku, wanita yang mau menerimaku apa adanya, wanita yang mau mencintaiku meskipun aku memiliki kekurangan. Aku akan menemukanmu di mana pun kau berada, dan akan selalu menjagamu segenap jiwa ragaku selamanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN