Hari ini, pagi ini, seorang gadis kebanggaan keluarga ter hits, sudah rapih memakai seragam sekolahnya, ya seragam sekolah terkenal di daerah jakarta , sekolah utaman yang mempunyai cabang di 3 kota lainnya. Siapa yang tidak tau sekolah ternama HIGH SCHOOL FANCA , ia sudah internasional. Bahkan banyak orang luar yang ingin sekolah di sana. Orang yang masuk sini, pasti bergengsi semua, bermobil, orang terpandang, orang terkenal, dan bahkan ter peringkat di dunia, tapi tidak semua yang dilihat ialah sempurna, namun nyatanya masih ada geng yang merasa ditakuti disini, bahkan ter hits. Masuk sini? anda harus siap mental.
"De, mau bareng abang gak?" ucap revan
"Gak mau, nanti gue diserang cewe-cewe ganas lu" ucap tia, dan revan hanya terkikiq melihat wajah adiknya.
"lagi pula, gue bawa motor mang ijal aja" lanjut tia
"ti, kan ada mobil. Kenapa harus pakai motor si?" ucap bubu
"gapapa, lagi mau bawa motor aja bu" ucap tia
"Ayah kamu kan sudah belikan mobil untuk kamu, ko kamu malah make motor mang ijal" ucap bubu , dengan nada sedikit marah
"Ca, sudah biarin aja" ucap rifan, menenangkan caca
"Tapi faan.." ucap bubu, terhenti ketika melihat mata rifan yang mengkode untuk tidak melanjutkannya.
"Tia berangkat dulu yaaa" Ucap tia, sambil keluar meninggalkan meja makan
" HATI-HATI" ucap bubu, untuk memperingati anaknya
"Iya mom, aku gak bakal ngebut kaya mom" Ucap tia. Sedangkan caca hanya melotot tak percaya, sedangkan rifan hanya tersenyum melihat istri nya kaget.
Tia pun lalu berangkat, dengan menggunakan sepeda motor matic milik mang ijal. Kenapa? Padahal dia kaya tujuh turunan tujuh tanjakan, dia bisa aja pake mobil mewah yang diberi ayah nya, tapi tia tidak mau. Baginya, dengan kekayaan tidak dapet temen tulus.
Setelah, 30 menit menempuh perjalanan akhirnya ia sampai di sekolahnya, sekolah bergengsi di jakarta, sekolah yang terbilang mewah, mahal dan elit, fasilitasnya pun lengkap sangat lengkap, luas? Mungkin helikopter bisa turun disini.Semua orang tau, siapa pemilik sekolah ini, semua orang paham seberapa kaya keluarga ini. Iyap, ini milik orangtua nya Oh no?! Kalian jangan berfikir tia bakal sok disini, enggak! Bahkan ia melarang papahnya atau momynya untuk memasukan nama panjangnya, jadi disekolah ini ia hanya memakai nama MUTIARA RISA, ia yang meminta ia yang mengambek dengan ancaman akan pindah bersama kakek nenek nya kembali. Bahkan abang nya pun dilarang untuk berdekatan dengan nya, ia tak mau ambil ribet dan resiko. Tia tau, abangnya seorang yang selalu di puja-puja disekolah ini.
Dukk..
"Eh maaf gak sengaja" Ucap tia, sambil merapikan buku
"Iya gapapa, murid baru ya" Ucap wanita itu
"Iya hehehe" ucap ti
"Udeh dapet kelas?"
"Udeh, di XB" ucap tia
"wah kita sekelas, mau bareng?"
"hmm, boleh"
"Ampe lupa, nama gue Rayna"
"Nama gue Tia"
Singkat cerita....
Mereka sudah memasuki kelas yang mereka tepati,
"duduk bareng ya na" ucap tia
"okey"
Ting
Ting
Ting
"ora modal pisan si momy, masa bel kaya nama artis batin tia
"Selamat pagi anak-anak ku" Ucap guru itu dengan nada bataknya
"Perkenalkan nama saya Bu Tuti sriharti, kalian bisa memanggil Bu tuti" Ucapnya
"Kalo Butut gimana? Biar simpel bu" ucap celetuk anak laki2
"jangan lah, ibu ini masih bagus gak butut" ucap bu tuti, aku pun tersenyum melihat kelucuannya.
"Ayok sekalian perkenal kan nama kalian masing2"
1
2
3
4
5
6
25
Giliran rayna, memperkenalkn diri.
"Nama saya RAYNA ALIKA SWAN, Panggil saja rayna" Ucap rayna, dan mereka yang dikelas pun berbisik-bisik karena marga belakang nya memakai nama SWAN, iya swan termasuk oranhg terpandang, dan terkaya di dunia urut 5. Jadi pantas mereka berbisik2.
"Selanjutnya Mutiara, perkenalkan namamu" ucap bu tuti
"huft, giliraan gue"
"Kenalin, nama saya MUTIARA RISA, Kalian bisa memanggil saya Tia" ucap tia lalu kembali duduk, tia melihat mereka berbisik sama seperti tadi yang mereka lakukan , tetapi bedanya mereka nyinyir karena tidak ada marga di belakang nama tia.
"hah? Namanya itu doang?"
"Gak ada marga?"
"Paling beasiswa"
"Gak selevel deh"
"Paling orang biasa, gak terpandang"
"ewhhhh bgt deh ama anak biasa"
"Sekolah bergengsi ko nerima dia si"
"Tapi cantik"
"Woy ti, lu diem aja" ucap rayna menyadarkan kebengongan tia
" eh, hehe maaf ya na"
"lamunin apasi" ucap rayna
"Saya akan menjadi wali kelas kalian. Dan kau jonoo.."
"jordan buuu" bantahnya
"iyalah siapa saja lah, jono jordan sama saja. Kau ku tunjuk jadi ketua kelas ya" ucap bu tuti
Dan selanjutnya sampe seksi2 dipilih olehnya.
Kriingg
Kriingg
"Yasudah, sudah istirahat. Keluarlah kalian, jajan, atau berkeliling untuk melihat sekolah ini" ucap bu tuti, lalu bu tuti keluar meninggalkan kelas.
Tia dan rayna masih duduk di bangku kelas sambil tertawa-tawa bercanda.
"Hey, kenalin. Nama gue Rima" ucap cewe berambut sebahu itu
"kalo nama gue Siska" ucap cewe berambut agak panjang
"kalo aku tia"
"yaah ti, gausah kaku kali. Gue elu aja gpapa" ucap rima
"iya nih si tia"
"eh, kantin bareng yuk" ucap siska, dan kami berempat pun kekantin bareng, banyak tatapan yang sangat tidak enak ketika kami lewat, banyak omongan pedes tentang tia.
-Kantin-
"eh ti lu pesen apa?" ucap rima
"apa aja deh"
"lu na?"
"samain , biar ora ribet"
"betawi nya keluar coyy" ucap siska meledek, dan kami pun tertawa. Setelah berapa menit, makanan kami pun dateng, ketika asik cerita dan tertawa seketika kantin menjadi ramai kaya pasar emak-emak
"Yaallah keren bgt mereka"
"suami idaman"
"yaallah turun bero nih gue tiap hari liat mereka"
"eh g****k, ko turun bero si"
"bagen apa, cinta gakpernah salah"
"revanooo, revanooo"
"kenapasi mereka?" Ucap tia menanyakan kenapa seheboh itu.
"Most wanted dateng"
"Siapa?"
"Itu mereka" ucap siska, sambil menunjuk kearah yang menjadi pusat perhatian siswi-siswi gemes. Selain karena fasilitas, salah satu alesan mereka sekolah disini adalah karena cowo-cowo ganteng dan hits di sini. Bahkan ig cowok-cowok hits kebanyakan adalah dari sekolah sini.
"oh"
"si abang pea noh, lah banyak jugaa fansnya" batin tia
"eh revano ngliat kearah sini" ucap rima
Uhuk
"kenapa ti, minum dulu. Makanya jgn buru-buru" ucap rayna
"si k*****t ngapain segala nengok kesini lagi" batin tia
Tia yang melihat abangnya nengok ke arah nya, langsung memberi kode untuk tidak mendekati nya. Revano yang menyadari tatapan tajam tia, langsung mengalihkan.
"Revan ganteng banget yaa" ucap siska, tia reflek menengok ke arah siska.
"Hahahahaha ganteng dari mana sis" ucap tia, tawa nya meledak tak bisa ia tahan.
"Mata lu butik tnoh ti" ucap rima
"lu belom tau aja kejelekan seorang revano" Batin tia tertawa.
"Udeh kali sis natapinnya" Ucap rayna
"Ih enggak, apaan si lu" ucap siska
"ih selaw gausah gelagapan" ucap rima
"Udeh yuk kelas ah" ucap tia, Dan mereka pun berjalan menuju kelas, melewati siswa siswi yang sedang di koridor. Banyak tatapan memuji ketika mereka melintas, namun tidak kepada tia. Karena setelah memutuskan untuk bersekolah di sekolahan milik orangtuanya, tia berseragam biasa tidak neko2, dan rambut dikuncir satu. Ia pun memakai soflen hitam, karena warna aslinya biru. Masih banyak rahasia yang ia sembunyikan dari sekolahan yang ia tempati. Tia gak mau ambil pusing, bagi tia ia hanya mau menikmati masa sma nya, Jangan diragukan, Ia persis jiplakan caca untuk kecerdasan otaknya.