Rayyan begitu khawatir menatap wajah istrinya yang pucat. Di balik lipstik merah yang menggoda, Rayyan sadar ada beban berat yang ditanggung Aurel saat ini. Namun dinding pertahanan Aurel membuatnya sungkan bertanya. Rayyan pun memilih tersenyum sambil mengecup kening istrinya. "Sudah jam 4 sore. Kamu belum sholat kan?" tanya Rayyan membuat Aurel mengangguk. Sikap Rayyan yang lembut selalu sukses menjinakkan macan betina dalam jiwanya. "Nih buat kamu. Tadi aku beli di butik sebelah," ucap Rayyan memberikan paper bag pada Aurel. Aurel pun menerimanya dan segera membuka isi paper bag tersebut. Rupanya sebuah mukena putih yang cantik dengan bordir elegan di seluruh bagian halus mukena itu. Dan kini netra birunya terpaku menatap gaun panjang dengan hijab berwarna ungu lembut yang begitu men