Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tangan. Sungguh aku tak menyangka rahasia tentang pernikahanku harus terbongkar dengan cara seperti ini. Ini semua memang kesalahanku, aku hanya berniat untuk menunda waktu hingga situasi dan kondisinya kurasa tepat. Tapi nyatanya, semua malah terbongkar dalam kondisi dan situasi yang sangat buruk. Aku menyesal, walaupun secara sadar penyesalan tak ada gunanya. Kubuka mataku saat merasakan sentuhan hangat di pinggang. Rupanya Aurel memeluk tubuhku erat sambil menenggelamkan wajahnya di bahuku sambil menangis. "Maaf aku sudah membuka rahasia mu. Aku tak sanggup melihatmu tersiksa. Aku sungguh tak bermaksud membuat keruh keadaan." Suara itu terdengar lemah dan tertahan. Aku diam. Hanya mengusap punggungnya dengan lembut sambil menarik nafas untuk m