. # Arruna mengepalkan tangan di sisi tubuhnya. Air matanya mendesak untuk jatuh meski ia berusaha menahannya sekuat tenaga. “Anak j*****m siapa yang sekarang ada di dalam kandunganmu Arruna! Papa mengijinkan kau tinggal di rumah ini karena Papa pikir kau adalah anak yang baik! Kau terpelajar dan masa depanmu cerah! Sekarang lihat yang kau berikan pada Papa! Kau kehilangan kemampuanmu dan kau masih mencoreng wajah Papa dengan kotoran! Kau mempermalukan Papa! Papa menyesal memiliki anak sepertimu!” “Papa…..menyesal?” Tanya Arruna dengan suara parau. Selama ini ayahnya sangat menyayangi dan memanjakannya. Meskipun kedua orang tuanya sudah berpisah dan ayahnya bahkan sudah menikah lagi, tapi ayahnya sama sekali tidak pernah bersikap buruk kepadanya dan selalu mencukupi semua kebutuha