# Mahendra kembali memeriksa keadaan Arruna di dalam mobil. Ia berkali-kali mendesah lega saat tidak menemukan ada yang salah dengan keadaan Arruna kecuali wajah wanita itu yang sekarang sepucat kertas. “Kita ke dokter, kau terlihat tidak baik. Mama, Syeni dan Gi akan khawatir kalau seperti ini.” Ucap Mahendra sambil menyalakan mobilnya. Arruna memegang lengan Mahendra. “Aku tidak apa-apa, sungguh, hanya sedikit shock karena kejadian tadi.” Ucap Arruna. Mahendra memegang kedua pipi Arruna. “Apa ada yang mengganggumu? Katakan sejujurnya kalau ada yang membuatmu tidak nyaman. Atau….kau ingin lebih lama di rumah Mama? Tidak apa-apa, aku tidak mau mendesakmu lagi untuk pindah secepatnya ke rumah kita….” Ucap Mahendra, sorot khawatir terlihat jelas di wajahnya. Arruna menggeleng pelan.