#
Mahendra menarik napas panjang saat melihat Arruna kini berdiri di depannya dan menatapnya curiga.
Ia melangkah kearah Arruna dan meraih tangannya.
“Untuk melindungi dirimu dan Gi. Apa kau ingat, kalau kecelakaan terakhir yang kau alami bukan terjadi di luar rumah ini?” tanya Mahendra.
“Aku masih tidak paham. Dimana saja kau memasang kamera dan alat penyadap? Di kamar juga? Kamar mandi? Tidakkah kau pikir kalau itu keterlaluan?” Arruna kini menatap Mahendra dengan tatapan ragu. Ia tentu saja tidak ingat dengan kecelakaannya yang terakhir, tapi sekalipun itu terjadi didalam rumah, apa hubungannya dengan memasang kamera di seluruh sudut rumah?
Mahendra mengusap wajahnya kasar.
“Tidak, hanya di ruangan terbuka. Aku juga tahu batasan untuk area pribadi di rumahku sendiri. Arruna, kau…m
