# Arruna meletakkan sendok makannya dengan perlahan saat makanannya sudah habis. Ia meneguk minumnya dan kemudian duduk dalam diam menunggu ibu dan kakaknya selesai makan. Nyonya Wina merapikan meja makan dengan sikap tenang, sementara Syeni seorang diri yang terlihat gelisah karena ia sama sekali tidak paham apa yang kini ada di pikiran adiknya ataupun ibunya. “Runa, Syeni, tunggulah mama di ruang tamu.” Ucap Nyonya Wina sambil beranjak menuju ke kamarnya. “Mama…” Syeni menahan pergelangan tangan ibunya. Nyonya Wina menepuk pelan punggung tangan Syeni. “Temani adikmu, dia jauh lebih gelisah dari siapapun saat ini.” Ucap Nyonya Wina. Syeni beralih menatap Arruna yang tampak menatap ke arahnya dan ibunya dalam diam. “Kak….” Ucap Runa. Syeni menarik napas panjang. Kata-kata ibunya