# Tria berdiri di depan pintu dapur dan berdehem, sekedar mengagetkan sepasang suami istri yang hampir saja berpelukan di hadapannya. Jika tidak digagalkan sekarang, ia yakin sebentar lagi ia mungkin akan melihat adegan yang amat sangat tidak ingin ia lihat, meski di sisi lain, ia sadar kalau sebuah ciuman ataupun kecupan adalah sesuatu yang sangat wajar bagi pasangan suami istri seperti Mahendra dan Arruna. Masalahnya, ia sendiri masih memiliki perasaan istimewa kepada Arruna meskipun sejak tadi, saat ia datang bersama Nyonya Ayudia, ia sadar Arruna hanya menatapnya dengan tatapan asing. Ini jauh lebih menyakitkan dibanding tatapan layaknya seorang saudara perempuan yang selalu ia terima dari Arruna dulu. Ternyata tidak di-ingat jauh lebih menyakitkan rasanya dibandingkan perasaan