KEANEHAN YANG TERJADI

441 Kata
Kamila dan Ningrum benar-benar harus menyimpan rasa penasaran mereka. Apa lagi saat mereka pulang dan Nining mengatakan bahwa mereka pergi semalaman. “Memangnya Nur parah,ceu? Sampai kalian semalam nggak pulang?” tanya Nining. “Iya, Ning. Ceuceu juga nggak nyangka harus sampai nginap. Kasian Neng Mila, ya udah atuh,ceuceu sama Nur pulang dulu,” kata Ningrum berdusta. Kamila hanya bisa menyimpan pertanyaannya dalam hati. Gadis itupun langsung masuk ke kamarnya. Ia menyempatkan diri untuk membaca tulisan dalam kertas yang dituliskan oleh Nyai Winarsih. “Minggu depan malam jumat kliwon,kalau aku melakukan puasa mutih itu di rumah Ibu dan Abah pasti akan bertanya ini dan itu. Lebih baik minggu depan aku pulang ke Bandung saja,” gumam Kamila. Setelah menyimpan kertas berisi mantra ke tempat yang aman,Kamila pun segera keluar kamar. Tiba-tiba saja perutnya terasa sangat lapar. “Kemarin ke mana sama Uwak?” tanya Suganda. “Ke tempat orang pintar, Bah. Kasian teh Nur, tega orang yang bikin kaya begitu,”kata Kamila. “Makanya Neng, kita nggak boleh nyakitin perasaan orang lain. Kita nggak tau kan kalau orang itu dendam sama kita terus ngirim yang aneh-aneh.” “Setau Mila,teh Nur baik sama orang lain. Masa sih ada orang yang tega berbuat jahat sama dia,Abah?” “Namanya juga orang sirik atuh,Neng. Ya udah kamu makan aja dulu. Abah mau ke sawah lagi.” “Iya,Bah.” ** Kamila sudah kembali berada di kamar kosnya. Ia beralasan masih ada tugas yang harus dikerjakan dan dikumpulkan saat ia kembali kuliah. Dan besok kebetulan adalah malam jumat kliwon. Sehingga,Kamila bisa memulai puasa mutihnya. Gadis itu sudah membayangkan Abimanyu akan bertekuk lutut dan menjadi miliknya sebentar lagi. Saat sedang membereskan pakaian kotornya,tiba-tiba ia mendengar suara pintu kamarnya diketuk perlahan. “Hai, aku kemarin ke sini ,tapi kamu nggak ada.” Kamila hanya tersenyum pada Sabrina. “Aku pulang ke Sumedang. Habis liburan juga,kemarin sepupuku ada yang sedang sakit ,jadi aku sekalian menjenguknya.” “Capek,nggak?” tanya Sabrina sambil melangkah masuk dan duduk di ranjang kamila. “Aku datang sejak pagi, tadinya aku baru mau pergi membeli makanan dan stok cemilan. Memangnya kenapa?” “Kita pergi kalau begitu. Aku mau beli buku,” ujar Sabrina. Kamila menganggukkan kepalanya. “Kita ke mana?” “Ke BIP aja yuk, sekalian kan kalau ada film yang bagus, kita nonton. Sambil jalan-jalan,” jawab Sabrina. “Mas Abi ke mana? Biasanya kalian nempel terus kaya perangko,lengket banget.” Sabrina menghela napas panjang. “Dia sedang ke Hongkong menemani Papanya.” “Lama?” “Mungkin dua minggu lagi baru pulang.” “Ya sudah,kita pergi sekarang saja kalau begitu,” kata Kamila sambil meraih tasnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN