Sebelas Setelah masak dan menikmati masakan berdua, lalu membersihkan piranti makan berdua pula, Steve tersenyum saat melihat gadis kecilnya akhirnya tertidur nyenyak di sofa. Melangkah perlahan dan duduk di samping Meti yang tertidur pulas. Bibirnya yang sedikit terbuka membuat Steve gemas lalu mengusapnya perlahan. "Thanks gadis kecil, sudah menemani aku di saat-saat sulit, saat ia membuangku, bahkan tak peduli padaku, jika kau tak di sisiku mungkin aku semakin gila, semakin rusak dan tak terkendali, meski kadang ada keinginan untuk mencari kepuasan tapi entah mengapa wajah lugumu selalu muncul hingga aku seolah dimata-matai olehmu, setiap gerak dan langkahku seolah kamu tahu." Meti menggerakkan badannya, miring ke arah Steve duduk. Steve menggeser duduknya dan menatap Meti lebih deka