Labeldo - 14

4731 Kata
Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya. Untuk merayakan keberhasilan Sakugo yang telah lolos melewati tes-tes sulit yang diberikan oleh Karlia, mereka berdua sepakat untuk memanggang barbeque di halaman belakang rumah pada malam hari, dan ketika waktunya tiba, mereka langsung menyiapkan segalanya untuk memeriahkan pesta kecil tersebut. Meski itu hanya dilakukan oleh mereka berdua, tapi rasanya sangat seru dan menyenangkan, sebab Sakugo dan Karlia terus berceloteh dan berbicara banyak, membahas hal-hal sepele dengan penuh tawa dan kehangatan. Sembari mengobrol, mereka juga sibuk memanggang barbeque, dan sesekali mengunyah daging yang sudah matang. Itu adalah pesta yang sangat menyenangkan, juga malam yang sangat menghangatkan. Sakugo tidak pernah merayakan pencapaian-pencapaian dalam hidupnya dengan berpesta daging seperti ini, kalaupun dia merasa telah berhasil mencapai sesuatu, dia hanya senang dan puas, dan ya, hanya itu saja. Tapi lihatlah sekarang, dia sedang merayakan pencapaiannya yang telah lolos menghadapi berbagai tes dari Karlia, dan meskipun itu bukanlah hal yang begitu besar, tapi itu sangat berarti bagi hidupnya, terasa sangat istimewa dan spesial. Selain itu, Karlia juga mengatakan bahwa dia senang Sakugo bisa tinggal di rumahnya dan mau menerima dan bersedia untuk bergabung menjadi seorang labeldo dan mengikuti tes-tes sulit darinya, jujur saja, sulit sekali mencari orang yang mau bergabung menjadi seorang labeldo, kecuali jika orang tersebut memang ada kemauan yang besar dalam hatinya. Karena menjadi labeldo itu, seperti yang sudah Karlia jelaskan berkali-kali, sangat keras dan berbahaya, resikonya juga nyawa dan kematian yang tragis dan mengerikan, tapi jika kau berhasil meraih tujuannya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang sangat menakjubkan dan luar biasa, meskipun belum ada satu pun labeldo yang sampai ke tujuannya hingga sekarang. Bahkan, beberapa dari labeldo, banyak yang kecewa dan berhenti, tidak ingin dan menolak untuk melanjutkan tugas mereka karena merasa hanya buang-buang waktu saja, tapi itu wajar dan normal. Sebab hanya labeldo sejatinya lah yang dapat bertahan meskipun dia gagal berkali-kali. Suatu hari, setelah beberapa hari dari kejadian pesta malam barbeque, Sakugo meminta izin pada Karlia untuk pergi menonton pertandingan sepak bola di lapangan besar di dekat rumah, awalnya Karlia tidak mengizinkannya sebab beberapa hari lagi peresmian labeldo akan tiba dan ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Sakugo, tapi karena Sakugo terus memaksa dan merengek, akhirnya Karlia mengizinkan anak itu untuk menonton, tapi dengan syarat, tidak boleh lebih dari 2 jam. Senang mendengarnya, Sakugo akhirnya pergi keluar dengan menegaskan bahwa dia tidak akan menonton lebih dari 2 jam, dan dia akan pulang tepat waktu. Karlia mengangguk dan berharap anak itu menepati janjinya. Namun, setelah menunggu selama 4 jam lebih, Sakugo tidak kunjung pulang dan Karlia kesal. Akhirnya, Karlia terpaksa pergi ke tempat Sakugo berada untuk membawa pulang anak itu dari sana, tapi setelah mencari dan menyusuri semua sudut di bangku penonton, dia tidak menemukan Sakugo di sana. Karlia heran dan mulai berpikir, kira-kira pergi ke mana Sakugo sampai berani membohonginya seperti ini. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia mengetahuinya, meskipun itu Cuma sebatas dugaannya saja, tapi Karlia merasa Sakugo pasti berada di sana. Dengan cepat, Karlia meninggalkan lapangan itu dan pergi ke tempat dugaannya. Mendapatkan penerimaan yang besar dan tulus dari Karlia, benar-benar membuat Sakugo merasa bahagia dan lega, setelah semua pertengkaran dan perang dinginnya dengan wanita berbadan mungil itu, kini pada akhirnya dia diterima juga dengan senang hati. Kepercayaan diri Sakugo semakin tinggi setelah menerima rasa percaya dari Karlia. Itulah esensi dan arti penting dari memiliki keluarga yang seharusnya, entahlah, karena telah lama tinggal di rumah Karlia, kini Sakugo menganggap Karlia adalah keluarganya, begitu juga sebaliknya, Karlia juga sudah menganggap Sakugo seperti layaknya adiknya, atau mungkin, anaknya sendiri. Setidaknya, mereka kini tidak sendirian lagi, mereka saling menemani dan saling menjaga juga saling melengkapi. Karlia tidak pernah menyangka rumahnya akan terasa hangat seperti ini sejak terakhir kalinya Sakugo menginjak dan masuk ke dalam rumahnya, padahal sebelumnya, dia selalu merasa rumah ini terasa sangat sepi dan dingin, tapi sekarangm semuanya telah berubah dan dia sangat senang bisa menemukan Sakugo berada dan tinggal di rumahnya bersamanya. Itu adalah hal paling terindah yang Karlia dapatkan dalam hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN