Gagal. Beberapa kalipun ia mencoba, gurunya yang cantik jelita, Cynthia Delaroche tidak bisa bangkit kembali dan tersenyum padanya. Air mata Siren, Darah Naga, dan bahkan kini Philosopher's Stone juga tidak bisa membangkitkannya dari kematian. Ia sudah mencari ke seluruh penjuru dunia, dan bahkan hampir mengobarkan perang demi gurunya ini. Wanita cantik itu, yang terbaring lemah di dalam sebuah peti mati dari kayu, memiliki rambut ungu tua. Wajahnya ditutupi sebuah kain putih transparans, dan matanya tertutup rapat, seperti sedang tertidur pulas. “Cindy…” Henry memanggil nama panggilan gurunya. Pria itu mengangkat tangan lembut wanita itu yang dingin dan pucat sambil berlutut di sisi peti matinya. “Maafkan aku…” bisiknya. Saat Henry yang berlutut membelakangi pintu aula mulai mera