Sniff, sniff. Nom. Liam menahan tawanya melihat Harriet terlihat pucat dengan kedua mata yang memerah. Wanita muda itu masih sesenggukan dengan napas yang belum teratur, namun saat Liam menyuapinya, ia akan membuka mulutnya dan makan. “Hiks,” Harriet sedih lagi saat memikirkan tubuh Liam yang semakin memburuk, namun ia tidak menyembunyikan kesedihannya lagi. Liam menyuapinya lagi, menghentikan tangisannya yang akan pecah sekali lagi. Nom. Dan berkat itu, Harriet bisa menguatkan diri. Tapi, saat Harriet membuka matanya dan melihat Liam yang berusaha sekuat tenaga menahan tawanya melihat betapa menggemaskannya Harriet yang sedang berusaha untuk tidak menangis lagi, ia menjadi kesal. “Anda sepertinya memang tidak terlalu menderita, ya?” tanya Harriet dengan suara serak. “Hmm,” Liam m