Harriet naik ke atas kudanya. Rona di wajahnya telah kembali, dan ia tidak terlihat sepucat kemarin. Namun Sir Russel masih menatapnya khawatir. “Kita harus berkuda kembali sekarang agar aku bisa mengejar bulan purnama,” ucap Harriet lembut. “Tapi mari kita tidak terburu-buru. Masih ada waktu satu minggu.” “Apa Madam yakin Madam baik-baik saja?” tanya Sir Russel. “Tentu saja. Karena aku tidak ingin kelelahan, sudah kubilang juga kita tidak perlu buru-buru,” ucap Harriet dengan sebuah senyum lembut. Sir Russel akhirnya mengangguk setuju. Perjalanan pulang memang berlangsung lebih lambat dari perjalanan berangkat. Harriet tidak terburu-buru, namun hatinya seolah telah sampai di rumah. Ia ingin segera tiba, namun tubuhnya tidak bisa dipaksa. Meski begitu, karena Harriet meninggalkan be