Happy Reading^_^ "Kau sudah makan?" "Sudah," jawab Marry lalu diam sejenak. Dia menarik napasnya dalam-dalam. "Antonio..." "Hmm?" Marry tersenyum tipis. Hingga perlahan dia menghadap ke arah Antonio. Sepasang bola mata cokelatnya menatap wajah Antonio sedangkan tangannya menyentuh pipi kanan Antonio. "Maafkan aku," Marry bergumam pelan. "Untuk apa?" Antonio ikut memelankan suaranya. Dia menatap mata Marry seolah mencoba membaca arti tatapan yang sulit dia ketahui. "Semuanya. Aku minta maaf untuk semuanya. Aku minta maaf karena pernah membencimu sedangkan aku sendiri tidak pernah berpikir keadaanmu di masa lalu. Aku minta maaf karena pernah menikammu dengan pisau. Aku minta maaf karena selalu menyalahkanmu untuk semua sikapmu yang dulu. "Tapi... aku tidak bisa meminta maaf untuk k