“Anna,” suara ayah Anna yang ramah saat memasuki kamar Anna membuat Anna kesal, pasalnya jika sudah begini ia tahu apa yang ada dalam pikiran ayahnya dan juga apa yang diinginkan oleh sang ayah padanya, “kenapa gak bilang kalau kamu mau dilamar sama majikan? Bapak bisa carikan uang buat menjamu majikan kamu,” kata ayah Anna dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya. Anna benar-benar muak dengan sikap sang ayah, baru beberapa hari yang lalu sang ayah ngotot sekali ingin menikahkannya dengan Anton, mantan kekasihnya yang juga anak pak camat. Sekarang, kemana keinginan ngototnya itu? “Anna, kamu masih marah ya sama ayah?” tanya ayah Anna yang menyadari kalau sang anak diam saja saat ia bicara. “Ayah itu cuma mau yang terbaik buat anak-anak ayah, ayah tahu ayah ini ayah yang buruk, tapi k