Peringatan : Kamu harus dewasa jika ingin membuka Bab ini
“ Sentuh dirimu.. Beb. Buat aku terangsang. Masukkan jarimu dan mainkan jarimu di sana. “
Si wanita mematuhinya.
“Buka kakimu lebih lebar, sayangku, biar aku bisa melihat betapa basahnya dirimu “Kata lelaki bertubuh gemuk itu pada wanita yang terbaring polos di ranjang putih, di sebuah kamar hotel di daerah Kelapa Gading.
“ Dad. Aduh… lecet nih milikku ,dari tadi kugesek terus keluar masuk. Lama kali kerasnya. Sini kukulum aja. Aku ada ekskul jam 3 nanti.” Kata wanita itu bangkit dari tempat tidur dan langsung memasukkan milik pria botak itu kedalam mulutnya.
“ Hm… kamu memang pintar memuaskanku, Beb. Kamu memang bisa menaikkan hasratku.” Kata pria yang perutnya sebesar perut wanita hamil 5 bulan sambil memejamkan mata menikmati setiap isapan dari mulut wanita berbibir mungil ini.
“ Uda keras nih, Dad. Langsung On ya. Jam istirahat makan Daddy 1 jam lagi berakhir.” Kata si wanita telentang kembali di tempat tidur sambil membuka kakinya lebar untuk menerima seluruh tubuh pria tambun itu dalam milknya. Baru dorongan kedua pria tambun itu bisa memasukkan miliknya yang kerasnya semi-semi saja ke dalam milik wanita yang telah basah sempurna. Obat kuat yang dimakannya sepertinya tidak terlalu berkhasiat.
“ Oh.. Kamu sungguh sempit baby. Aku sungguh suka milikmu.” Kata pria tambun sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya maju mundur.
“ Dad.. aku perlu uang untuk daftar kuliah dan untuk biaya lainnya. Biaya bulan ini, dad belum transfer? Nanti kalau transfer , tambahin sepuluh juta buatku ya, Dad.” Kata si wanita di bawah pria itu dengan tubuh terguncang-guncang.
“ Sstt. Nanti Dad transfer, berapapun biaya yang kamu butuhkan. Sekarang diam, Dad hampir capai klimaks." Kata Si Pria tambun semakin cepat mengguncang tubuhnya ke milik wanita itu. Keringat mulai membasahi kening pria itu,adrenalinnya semakin meningkat cepat. Wajahnya mulai memanas, degup jantungnya mulai memacu cepat.
“ Oh. Beb… aku hampir… Ohh.. ahh. Ohhhhhh. “ Jerit pria botak itu mengeluarkan semua intinya ke keiintiman si wanita yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata dalam hatinya, syukur kamu hanya dua kali goyangan uda keluar, jadi aku tidak butuh waktu lama membuka kakiku padamu dan pulangnya puluhan juta segera akan ditransfer ke rekeningku. Memang jadi sugar baby sangat menyenangkan.
Perempuan itu tersenyum simpul memikirkan pundi-pundi uangnya yang segera bertambah.Sang lelaki tampak telungkup lemas di tubuh wanita ini, biasanya memang si daddy perlu waktu lama untuk bisa bangkit setelah mengenjot tubuh gemuknya. Semenit, dua menit, tiga menit, 10 menit berlalu. Aduh ini mah sudah terlalu lama. Masak dia tertidur?
“ Dad.. uda dong, bangun dan mandi. Aku juga mau mandi, setelah ini, aku harus kembali ke sekolah.” Guncang wanita itu pada bahu si pria . Tapi prianya sama sekali tak bergerak.
“ Dad.. Dad..” Panggilnya berulang.
Lelaki itu tetap diam saja. Wanita muda itu tampak heran. Tubuh berat pria yang berada di atas dirinya, menekan seluruh tubuhnya sehingga dia kesulitan bergerak,nafasnya juga jadi sesak karena pria ini sangat gemuk.
“ Dad.. nanti hari Sabtu aja, kita lanjutin di Puncak sambil main golf, kalau daddy masih kepingin. Sekarang bangun dong, Dad. Katanya hari ini hanya bisa satu jam, memanfaatkan waktu makan siang” Kata wanita itu lembut.
Lelaki itu masih tetap diam tak bergerak dan wanita itu mulai curiga karena tidak terasa desahan nafas lelaki itu di lehernya. Si wanita lalu mengeluarkan jari telunjukknya dan di taruhnya di hidung lelaki ini dan mata si wanita langsung terbelak lebar dan dia menjerit keras
“ OH..NO….”
Tak ada hembusan nafas dari hidung lelaki itu. Apa yang terjadi dengannya? Matikah dia atau sekedar pingsan? Apa yang harus aku lakukan? Perempuan itu mulai panik. Tangannya terulur ke meja kecil di samping tempat tidur untuk mengambil handphonennya. Lalu dia menekan nomor seseorang
“Chris… tolong aku?” Pinta wanita itu dengan panik, tubuh polos sang pria yang tak bernafas masih menindih tubuh wanita tak berbusana ini.
“ Kok lama? Katamu biasa setengah jam uda selesai. Ini uda 1 jam lebih kok belum keluar. Daddy mu nggak mau kasih uangnya?” Kata suara wanita bersuara lirih seperti berbisik dari balik telepon.
“ Bukan Chris.. Tolong aku, kamu naik ke kamar 567. Daddyku tak bernafas!” Jeritnya panik
“ Hah?” Jerit wanita bersuara lirih terkejut.
“ Ayo cepetan tolong aku.”
Wanita mungil bersuara lirih itu lalu naik ke kamar 567 dan mengetuk pintu lalu terdengar suara.
“ Bentar…” Dari wanita tanpa busana, yang sedang menggeser tubuhnya ke samping untuk melepaskan diri dari lelaki telungkup itu. Berhasil, diambilnya jas kamarnya yang tergeletak dan menutupi tubuh polosnya lalu beranjak membuka pintu.
“ Crysant apa yang harus kita lakukan?” Tanyanya panik.
“ Oh no. Gimana ini Mira?” Tanya Crysant terpana tak bisa bergerak melihat tubuh besar polos tanpa busana tertelungkup di tempat tidur bagaikan ikan paus terdampar di pantai.
“ Apakah kita pergi saja? Tanya Crysant dengan suara gemetar.
“ Jangan, CCTV di lorong kamar pasti bisa mendeteksi siapa kita dan akhirnya kita akan dipanggil juga. ” Kata Mira sambil memakai rok abu-abunya dan kaos putihnya dan dia mulai menangis.
“ Kenapa aku bisa sesial ini? Kenapa daddyku bisa tiba-tiba mati?”
“ Aku nggak tahu. Kamu bilang biasanya aman dan dia akan memberimu banyak uang dan kamu akan meminjamku. Jadi apa yang harus kita lakukan? ” Tanya Crysant “ Kita lapor reseptionis aja. Manatahu bisa di bawa kerumah sakit dan bisa ditolong.” Sambung Crysant lagi
“ Nggak. Nafasnya uda tak ada. Daddy ku sudah meninggal.” Mira berkata dengan suara gemetar
“ Telepon Kak Rose mu, dia tamat dari sekolah hukum ,dia pasti bisa menemukan cara.” Kata Mira sambil mengguncang tangan Crysant.
“ Gila! Aku bisa dikaratenya jadi lumpuh. Jangan panggil Kak Rose! ” Tolak Crysant.
“Jadi apa yang harus kita lakukan.” Mira berteriak histeris.
“ Biasa daddymu datang sama siapa. Dia pakai supirkah?” Tanya Crysant.
“ Tidak, dia jalan kaki ke sini karena kantornya terletak di belakang hotel ini, hotel ini juga katanya miliknya. ” Jawab Mira.
“ Belakang? Gedung tinggi itu kantor daddymu?” Tanya Crysant heran.
“Iya..” Jawab Mira
“ Di Gedung Berlian Law Firm & Associates? Daddy mu pengacara di sana?” Tanya Crysant lagi
“ Aduh.. jangan interogasi aku lagi. Gimana ini? Panggil kakakmu aja. Minta bantuan dari Kak Rose. Dia tamatan fakultas hukum pasti dia ada cara. Nggak mungkin dia mengkaratemu sampai lumpuh. Kamu itu adiknya.” Jerit Mira mengacak-acak rambut panjangnya karena dia tak bisa lagi berpikir jernih.
“ Maaf Mira, aku tidak bisa. Kak Rose pasti akan sangat marah kalau tahu apa yang kita lakukan." Tolak Crysant pada sahabatnya.
“ Kamu tidak melakukan apa-apa. Aku yang melakukannya. Aku yang membuka kakiku dan tidur dengan dia. Kamu hanya duduk manis di Lobby menungguku karena kamu ingin mendapatkan uangmu. Sahabat apa kamu ini? Kejadian hari ini,karena aku bermaksud membantumu untuk meminta uang dari daddyku. Makanya aku ajak dia main di hari biasa, kalau tidak, aku tidak mungkin mengajaknya hari ini, biasa selalu kami lakukan di Puncak sambil dia main golf. Aku aja bersedia melakukannya demi mendapatkan uang karena kamu bilang, kamu butuh uang untuk kemoterapi mamamu selanjutnya. Tapi ini hanya disuruh menelepon Kak Rosemu yang pengacara, kamu nggak mau. Kamu hanya sahabat di kala senang. “ Jerit Mira marah dengan air mata berlinang di wajah cantiknya.
Melihat kemarahan Mira. Crysant berkata .” Maafkan aku Ra.. Aku hanya binggung. Memang kamu melakukannya hari ini untuk menolongku mendapatkan uang kemoterapi bagi mamaku. Maafkan aku.” Kata Crysant sedih.
Akibat dirinya, Mira sahabatnya jadi terkena masalah pelik. Dia lalu menarik nafas panjang dan mengeluarkan handphonenya dari rok abu-abunya. Dia tahu kakaknya itu pasti akan sangat marah, tapi apa yang bisa dia lakukan, sahabatnya melakukan ini demi dirinya. Meskipun memang dia sudah menjadi sugar baby hampir selama satu tahun, tapi biasanya, tidak pernah Mira lakukan di jam sekolah. Biasanya Mira hanya menemani si Daddy di Sabtu dan Minggu, tapi demi Crysant yang ingin meminjam uang 10 juta demi kemoterapi mamanya, tadi Mira bersedia menelepon si Daddy untuk mengajaknya kencan dan mereka berdua langsung menuju hotel ini dari sekolah yang kebetulan dipulangkan cepat karena ada rapat guru.
“ Crys… Ayo telepon Kak Rose.” Mira membuyarkan lamunan Crysant.
Crysant menggangukkan dan menekan tombol Rose. Kakaknya itu pasti akan membantu mereka, karena Kak Rose adalah wanita yang sangat bisa diandalkan. Selama ini dialah tulang punggung keluarga yang bekerja mati-matian untuk menyekolahkan Crysant dan mencari biaya untuk pengobatan mama yang terdiagnosa kanker p******a stadium tiga. Kakak yang tak pernah memperdulikan dirinya sendiri, kakak yang hidupnya tak pernah lagi teratur demi keberlangsungan dan keteraturan hidup mereka bertiga setelah ditinggal pergi ayah b******k yang menghabiskan seluruh harta dan rumah mereka di meja judi. Maafkan aku Kak Rose. Menambah lagi satu bebanmu hari ini.
“ Hello… Kak…”
Dan suara merdu tapi terdengar lesu menjawab
“ Ya, Cryss. Ada apa?
“ Kak… Aku… Aku…..”
“ Kamu kenapa?...
“ Tolong aku kak. Tolong aku dan Mira Kak.” Ratap Crysant pada kakaknya yang termangu heran di balik telepon…
“ Ada apa?” Tanya Rose dengan suara tegas. Kak Rose memang seperti itu tanpa basa basi dan selalu berbicara to the point karena katanya , waktunya tidak banyak untuk omongan basa basi.
“ Kak Ros tolong datang ke Hotel Diamond di Kelapa Gading. Tolong bantu kami Kak.”
“ Bantu apa? Kenapa kamu dan Mira ada di hotel?” Tanya Rose.
“ Karena.. Karena….” Dan Crysant menceritakan tentang kejadiaan hari ini dengan suara gemetar dan isak tangis. Rose yang duduk di balik meja kecil, di sudut ruangan arsip di kantor notaris di sebuah Ruko daerah Jalan Raya Bekasi, langsung berteriak dengan suara kencang
“ APA??”
Rose lalu berdiri dengan tergesa-gesa dari mejanya sampai semua berkas-berkasnya terbang ke lantai.
“ Kalian… Kalian.. Sungguh Gila!… Kalian bisa terkena masalah yang sangat besar… Diam di sana! Tunggu Kakak.” Kata Rose menutup teleponnya dan menuju Hotel Diamond, tempat adik satu-satunya menghadapi masalah , adik yang merupakan kesayangannya.
Rose akan melakukan semuanya untuk adiknya tercinta dan dia juga bersedia berkorban nyawa untuk ibunya tersayang. Dua orang yang paling disayanginya di dunia ini. Dia pasti akan membantu adiknya, menyelesaikan masalah ini, bagaimanapun caranya. Tekad Rose.
Tapi bisakah dia?? Sanggupkah Rose menyelesaikan masalah Crysant dan Mira kalau dia tahu, lelaki yang meninggal di kamar 567 itu adalah pengacara paling terkenal dan pemilik law firm terbaik se Indonesia.