1. Penyesalan Terbesar

1688 Kata
Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Ilyin, setiap detiknya terasa menyiksa dan melelahkan. Dia pernah ingin menyerah, tapi tidak bisa karena masih memikirkan ibunya. Jika dia menyusul ayahnya yang bunuh diri, ibunya akan sendirian dan kesepian. Setelah tahun-tahun panjang yang dipenuhi oleh luka dan air mata, Ilyin mulai terbiasa. Dia menjalani hari-harinya dengan menekan semua rasa sakitnya. Namun, satu bulan lalu semua luka dan rasa kehilangan yang menyakitkan itu kembali terbuka. Dan pemicunya adalah pria yang berdiri tidak jauh di depannya saat itu. Wajah itu adalah wajah yang dahulu sangat disukai oleh Ilyin, tapi sekarang wajah itu adalah wajah yang sama yang tidak ingin dia lihat lagi seumur hidupnya. Kallion Heinrich, bertemu dengan pria itu di masa lalu adalah sebuah penyesalan terbesar dalam hidup Ilyin. Andai saja dia tidak jatuh cinta dengan Kallion maka saat ini keluarganya akan baik-baik saja, ayahnya tidak akan bunuh diri karena bangkrut dan berbagai tekanan lainnya, ibunya tidak akan mengalami depresi yang menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit jiwa. Penyesalan, rasa bersalah dan kehilangan membuatnya merasa tidak bisa bernapas. Seolah semua kehilangan dan rasa sakit itu tidak cukup baginya, Kallion menambahkannya lagi. Pria itu memiliki niat menghancurkan bisnis tunangannya. Ilyin bukannya terlalu percaya diri, tapi dia tahu bahwa alasan Kallion ingin menghancurkan bisnis Damian adalah karena dirinya, oleh sebab itu dia memutuskan untuk menemui Kallion. Namun, yang tidak disangka olehnya adalah Kallion akan memperlakukannya seperti p*****r. Hidupnya sudah hancur sejak delapan tahun lalu, jadi tidak masalah baginya untuk mendapatkan penghinaan lainnya. Dia bisa menanggungnya asalkan bisnis Damian tidak hancur seperti yang terjadi pada ayahnya di masa lalu. Dia tidak ingin Damian juga menanggung sesuatu padahal pria itu tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Dia tahu orang-orang seperti Kallion yang tidak berperasaan akan sangat mampu menyakiti orang lain tidak peduli orang itu bersalah atau tidak. Ilyin membuka pintu apartemennya dengan tangan yang gemetar. Wanita itu segera masuk ke dalam tempat tinggalnya, ruangan yang dia tuju adalah kamarnya. Wanita itu segera melangkah menuju ke kamar mandi. Dia mengguyur tubuhnya dengan air yang mengalir dari atas kepalanya. Ilyin pikir dia sudah kebal dengan rasa sakit, tapi ternyata dia salah. Nyatanya dia masih saja kesakitan hingga saat ini. Air mata wanita itu mengalir, dia meremas rambutnya dengan keras. Lagi-lagi penyesalan yang besar menghantam dirinya. Semua adalah kesalahannya. Jika dia tidak mengejar Kallion, jika dia menyerah atas penolakan Kallion terhadapnya, maka tragedi mengerikan dalam hidupnya tidak akan pernah terjadi. Ilyin membersihkan tubuhnya, menggosok jejak yang ditinggalkan oleh Kallion di sana. Dahulu sentuhan Kallion adalah sentuhan yang paling dia sukai. Namun, sekarang sentuhan itu terasa membakar dirinya. Bagaimana mungkin dia bisa menikmati setiap sentuhan dari pria yang telah menjadi bagian dari kematian ayahnya, kegilaan ibunya dan kehancuran hidupnya sendiri. Dia membenci Kallion, tapi dia lebih membenci dirinya sendiri karena mencintai pria yang seharusnya tidak dia dekati. Raungan sakit hati Ilyin terdengar di dalam kamar mandi itu, tapi tidak ada yang bisa mendengarnya kecuali benda-benda mati di sekitar sana. Setelah mengguyur tubuhnya untuk waktu yang lama, Ilyin keluar dari kamar mandi. Wajah wanita itu tampak pucat, sekali lagi dia telah kehilangan keinginannya untuk hidup. Ilyin menelan obat tidur, wanita itu kemudian membaringkan dirinya di ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. Keesokan paginya dia terbangun karena dering ponsel yang terdengar di telinganya. Wanita itu meraih ponselnya, lalu kemudian menjawab panggilan yang berasal dari tunangannya. "Ya, Damian." Suara Ilyin terdengar serak. "Ilyin, di mana kau saat ini?" "Aku ada di apartemenku. Ada apa?" "p*****r tidak tahu diri! Datang ke sini sekarang juga!" Itu adalah suara marah ibu Damian. Ilyin mengerutkan keningnya, ada apa? Kenapa ibu Damian tampaknya sangat marah padanya. Dia tahu bahwa ibu Damian tidak terlalu menyukainya, tapi wanita itu tidak pernah menghinanya. "Ilyin, aku akan ke tempatmu sekarang." "Baik." Ilyin segera turun dari ranjang, wanita itu memakai pakaian dengan cepat. Dia mengabaikan rasa sakit di kepalanya yang diakibatkan karena dia tidur dalam keadaan rambut yang belum ia keringkan. Setengah jam kemudian Damian tiba, tapi pria itu tidak sendirian melainkan datang bersama dengan orangtua Damian. Belum sempat Ilyin mengatakan apa-apa, Rosalyn, ibu Damian telah melayangkan tamparan ke wajahnya. "Ibu." Damian terkejut dengan tindakan ibunya. "Apa, Damian? Apakah kau akan memarahi Ibu karena menampar p*****r ini!" Rosalyn menatap putranya dengan marah. Ilyin yang dimarahi tanpa tahu apa salahnya hanya bisa menatap Damian dan Rosalyn bingung. "Bu, ada apa?" "Jangan memanggilku seperti itu, aku bukan ibumu! Aku tidak akan menerima menantu p*****r sepertimu!" bengis Rosalyn. "Kau benar-benar tidak tahu diri, Ilyin. Saat Damian sibuk mengurus bisnisnya yang sedang menghadapi masalah kau b******a dengan pria lain di belakangnya! Ada apa? Apakah kau sedang bersiap untuk pindah ke pria lain jika Damian jatuh!" Tubuh Ilyin membeku. Bagaimana ibu Damian bisa tahu tentang itu? "Damian, kau sudah melihat wajah asli wanita pujaan hatimu ini? Sekarang kau sudah sadar bahwa apa yang dulu Ibu katakan benar, bukan? p*****r ini tidak pantas untukmu!" Rosalyn tidak pernah menyukai Ilyin, tapi karena Damian jatuh cinta pada Ilyin dia akhirnya mengalah pada putra satu-satunya yang dia miliki. Dia bahkan melawan aturan dari orang-orang kelas atas bahwa mereka harus berpasangan dengan orang yang satu level dengan mereka. "Ilyin, apakah kau ingin menjelaskan tentang video ini?" Damian menunjukan ponselnya pada Ilyin. Di sana terdapat video bercintanya dengan Kallion. Ilyin menatap ponsel Damian tanpa ekspresi. Kallion, pria itu tampaknya masih belum cukup menekannya. "Tidak ada yang perlu dijelaskan, wanita di video itu memang aku." Ilyin tidak akan mengelak. "Apakah kau mendengar itu, Damian? Dia mengakuinya! Wanita yang kau cintai berhubungan seks dengan pria lain." Rosalyn tampak begitu emosional. Saat ini dia memiliki keinginan untuk mencekik Ilyin sekarang. Bagaimana bisa wanita itu memperlakukan putranya seperti itu setelah putranya menerima Ilyin yang hanya putri seorang penjahat. "Ilyin, apa salahku? Bagaimana kau bisa mengkhianatiku seperti ini?" "Damian, mari berpisah." Ilyin tidak bisa terus bersama dengan Damian karena Kallion mungkin akan mencoba menyakiti Damian lagi. Tidak ada yang bisa mengerti pikiran pria menyendiri itu, bahkan dirinya yang telah menghabiskan tiga tahun dengan Kallion tidak akan bisa menebak isi pikiran pria itu. Rosalyn menampar Ilyin sekali lagi. Dia merasa sangat sakit hati karena dengan begitu mudahnya Ilyin mengatakan berpisah pada Damian, bahkan wanita itu tidak meminta maaf sama sekali. "Ilyin, kau benar-benar p*****r! Ketika Damian akan jatuh kau sudah merayu pria lain untuk menyelamatkan dirimu." Damian juga sangat kecewa pada Ilyin, seharusnya Ilyin memberikannya lebih banyak penjelasan, seharusnya wanita itu memohon agar dia tidak meninggalkannya. "Ilyin, apakah kau lupa bahwa aku kehilangan satu ginjalku karena menyelamatkanmu?" Damian akhirnya mengungkit kejadian di masa lalu. Ilyin mana mungkin lupa. Ketika dia hampir ditusuk oleh orang yang memiliki dendam pada ayahnya, Damian menyelamatkannya dan akhirnya kehilangan satu ginjalnya. Dan itu juga menjadi alasan kenapa Ilyin menerima pernyataan cinta Damian terhadapnya. Dia berutang pada Damian. "Aku tidak mungkin lupa, Damian. Namun, yang terbaik bagimu adalah berpisah denganku." "Apakah kau benar-benar seperti yang dikatakan oleh ibuku? Kau meninggalkanku karena bisnisku akan jatuh, dan setelah ini aku hanya akan hidup dengan satu ginjal sehingga kau menganggap aku akan menyusahkanmu?" Kata-kata Damian membuat d**a Ilyin sesak. "Damian, apakah kau tahu alasan kenapa bisnismu mengalami masalah sekarang? Itu adalah karena aku! Kau merasa tidak pernah menyinggung pria bernama Kallion Heinrich bukan? Dia adalah pria yang ada di video itu bersamaku. Dan apakah kau ingin tahu siapa dia? Dia adalah orang yang menyebabkan ayahku mengalami kebangkrutan dan akhirnya bunuh diri, dia juga yang menjadi alasan utama kenapa ibuku bisa mengalami gangguan jiwa. Kallion Heinrich adalah mantan kekasihku ketika aku kuliah di luar negeri. Alasan kenapa aku ingin kita berpisah adalah agar Kallion tidak menargetkanmu lagi. Aku tidak ingin kau mengalami nasib yang sama dengan ayahku, ibuku dan aku! Apakah alasan itu sudah cukup bagimu?" Damian dan Rosalyn diam, kini suasana di dalam sana menjadi hening hingga akhirnya Rosalyn bersuara. "Damian, kau harus memutuskan hubunganmu dengan Ilyin. Dia akan membawa kehancuran bagi seluruh keluarga kita!" Rosalyn tidak ingin kehilangan segalanya seperti yang dialami oleh ibu Ilyin. "Lalu kenapa kau tidur dengan pria itu jika dia adalah orang yang sudah menghancurkan kau dan keluargamu, Ilyin?" "Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menekan perusahaanmu lagi jika aku memuaskannya. Aku melakukannya, Damian. Hidupku sudah hancur, aku tidak keberatan melakukan hal menjijikan itu daripada harus membiarkan perusahaanmu hancur karenaku." Ilyin berkata tanpa ekspresi. Ada ribuan kepahitan yang dia rasakan saat ini, tapi dia tidak menunjukannya sama sekali karena dia tahu tidak akan ada orang yang mengerti apa yang dia rasakan saat ini karena mereka tidak berada dalam posisinya. Damian tidak menyangka bahwa itu adalah alasan Ilyin tidur dengan Kallion. Kedua tangan pria itu mengepal kuat. Kallion Heinrich ini benar-benar b******n. Untuk menyakiti Ilyin, dia menggunakan dirinya. Tampaknya pria itu sangat tahu bahwa Ilyin begitu peduli padanya dan akan mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan perusahaan. "Damian, yang terbaik bagimu saat ini adalah berpisah denganku. Kallion mungkin akan menyakitimu jika kau masih bersamaku." Ilyin sudah lelah, dia tidak ingin menjadi penyebab kehancuran orang lain lagi. Jika dia tidak memiliki apapun, maka Kallion tidak akan bisa menekannya. Selain itu tidak akan ada orang yang disakiti. "Ilyin." Damian tidak bisa melepaskan Ilyin. Dia masih bersedia menerima Ilyin. "Damian, jika kau tidak berpisah dengan wanita sial ini maka kau akan melihat kematian ibumu sendiri!" Rosalyn mengancam Damian. Damian menatap ibunya putus asa. Saat ini yang dia miliki hanya ibunya, ayahnya telah tiada tiga tahun lalu karena penyakit yang diderita olehnya. "Bu, jangan menekanku seperti itu." "Kau hanya perlu memilih, apakah kau ingin melihat ibu mati atau kau berpisah dengan Ilyin." Rosalyn berkata serius. Dia lebih baik mati daripada menghadapi kehancuran. "Damian, kau akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Wanita yang benar-benar pantas untukmu." Sejak dulu Ilyin merasa bahwa Damian terlalu baik untuk wanita sepertinya. Damian sangat frustasi, di satu sisi dia begitu terobsesi pada Ilyin, di sisi lain dia tidak mungkin membiarkan ibunya bunuh diri. Ini semua terjadi karena Kallion Heinrich, b******n itu telah membuatnya dan Ilyin harus berpisah. Dia sangat membenci Kallion, tapi dia lebih membenci dirinya sendiri karena dia bisa dengan mudah ditekan oleh Kallion. Dari masalah yang dia hadapi, dia tahu bahwa kekuatan Kallion Heinrich jauh lebih besar darinya. Sekarang dia dipaksa mundur oleh pria itu, tapi dia bersumpah suatu hari nanti dia pasti akan kembali bersama Ilyin lagi. tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN