“Ampun… kami tidak akan melakukannya lagi! maafkan kami Lord Jyordan…” mereka memohon-mohon ampun pada Lord Jyordan yang sedikit menyiksa mereka bertiga.
Aku benar-benar tidak mengerti dengan lelaki jangkung yang berdiri didepanku ini. Bukankah dia adalah pemimpin mereka? Kenapa dia malah menyerang bawahannya sendiri yang selalu memuja-mujanya? Mungkinkah dia pemimpin yang tiran? Tapi aku mencium bau yang mirip dengan Jayden dari tubuhnya. Mungkinkah dia memiliki ikatan darah dengan Jayden? Jayden memang belum pernah mempertemukanku dengan keluarganya.
“Hei…” aku berniat untuk menghentikan mereka.
“Maafkan aku Nona Kimberly, aku akan menjaga mulutku mulai sekarang…”
“Maafkan aku, aku tidak akan membicarakanmu di belakang lagi dan berbuat kasar padamu,”
Mereka semua mengucapkan kata-kata maaf padaku dengan wajah yang memelas dan juga kesakitan. Sangat berbeda dengan wajah-wajah sombong dan angkuh yang tadi mereka tunjukkan padaku. Aku tahu sebenarnya mereka bukan meminta pengampunanku, tapi ingin aku menghentikan vampire psikopat gila ini yang masih menyiksa mereka.
“Ekhem… bukankah kalian tadi sangat sombong dan terus merendahkanku dan Vampire Agung? Itu sangat menyakitkan untukku mendengarnya. Aku tidak ingin memaafkan kalian, tapi melihat kalian begitu menyedihkan,” aku menatap kearah Jyordan yang menatapku tajam dengan mata merahnya. “aku senang karena dia sudah memberikan pelajaran untuk kalian, jadi aku sudah tidak mempermasalahkan apapun,” ucapku sambil tersenyum pada para Eltish Vampire.
“Begitu? Padahal aku masih ingin memberi mereka pelajaran karena berani membohongiku. Aku akan menemui kalian lagi nanti, sekarang enyahlah dari hadapanku,” ucapnya dengan dingin.
“Apa kau memiliki ikatan saudara dengan Jayden? aku bisa mencium bau yang sama dengannya, atau kerabat dekatnya,” tanyaku begitu orang-orang dari Elitish pergi.
“Heh, jadi dia sama sekali tidak memberitahu keluarganya?” Jyordan tersenyum menyeringai, terlihat sedikit mengerikan.
“Dia selalu merahasiakan tentang keluarganya, yang aku tahu hanya Roseanne, Damien dan Aunt Camillia. Aku pernah mengunjungi rumahnya, tapi tidak pernah melihat ada orang lain lagi yang berada disana,”
“Jika dia tidak memberitahumu apapun, maka aku juga tidak bisa memberitahumu,” warna matanya yang semula merah sudah kembali berubah menjadi warna Hazel, warna yang sama dengan milik Jayden.
“Matamu sangat mirip dengan Jayden, apakah kau kakak atau adiknya? Seseorang pernah katakan padaku bahwa Jayden memiliki saudara. Mungkinkah itu…?” lagi-lagi senyum menyeringai yang mengerikan. Orang akan salah mengira dia akan membunuh orang dengan senyuman itu. Aku bahkan merasa merinding melihatnya.
“Siapa kau sebenarnya? Apa kau pemimpin mereka, pemimpin dari para Elitish?” aku mengalihkan pertanyaan dan juga pandanganku dari Jyordan. Sungguh sangat tidak nyaman menatapnya begitu lama, seperti ada sesuatu dari dirinya yang akan keluar dan mengoyakku sampai habis.
“Aku tidak memimpin apapun dan tidak diperintah siapapun, aku hanya mengantar orang-orang yang melanggar hukum darah untuk tidur abadi.” Aku menelan liurku dengan kasar, sebuah ancaman keluar dari mulutnya.
“Vampire Agung dan aku tidak melakukan kesalahan apapun. Cladius, membuat kekacauan di tempat manusia berada dan membuat kerjasama dengan-…”
“Itu bukan tugasmu menentukan kalian salah atau tidak,” potongnya
“Tapi itu adalah faktanya, Dad tidak bersalah! Cukup banyak saksi mata yang ikut bertarung melawannya, kau bisa bertanya pada mereka semua, kau tidak bisa membuat Vampire Agung tidur abadi!” sergahku pada Jyordan.
“Kalau begitu kau yang harus tidur abadi,” aku tercengang bagaimana dia membalikkan kata-kataku.
“Kenapa aku harus tidur abadi? Memangnya kesalahan apa yang sudah kulakukan?” protesku. Aku tidak terima jika aku harus tidur abadi tanpa alasan yang jelas dan aku juga tidak melakukan kesalahan yang fatal sampai harus dipaksa untuk tidur abadi.
“Katanya setiap seribu tahun, akan lahir seorang vampire yang mampu membuat batu merah itu menyala, bersinar dengan dengan terang. Mereka akan membuat kekacauan yang sangat besar, sehingga para vampire merasa sangat ketakutan dengan keberadaannya. Jangankan vampire, semua mahluk yang ada disini juga merasakan teror yang sama,” jelasnya padaku.
Jadi karena itu, ketika aku selesai meneteskan darah pada batu itu dan batu itu bersinar dengan terang orang-orang memandangku dengan raut wajah yang ketakutan. Mereka juga sebisa mungkin sangat menghindariku. Kupikir karena aku adalah anak dari Vampire Agung membuat mereka segan padaku, tapi ternyata karena hal ini.
“Tapi aku tidak membuat kesalahan atau kekacauan apapun selama aku menjadi vampire, bahkan aku belum genap satu tahun menjadi vampire,” jujur saja aku merasa sedikit takut jika aku benar-benar harus tidur abadi.
“Apakah kau tidak pernah membaca cerita tentang bagaimana hal itu menjadi teror untuk semua mahluk di Wisperdaelle?” tanyanya sambil mendekat padaku dan aku mundur beberapa langkah.
“I, itu dimulai ketika seorang vampire bernama Valesz mengikuti upacara darah dan batu itu bersinar. Orang-orang tidak menganggapnya aneh, justru menganggap dia adalah orang yang istimewa karena membuat batu itu bersinar dengan sangat indah,” ucapku takut-takut.
“Benar, sejarah mencatatnya sebagai orang yang sangat kuat dan cerdas, sehingga sangat di kagumi oleh para vampire. Tapi apakah kau tahu apa yang membuatnya jatuh dan dipaksa tidur abadi?” dia bertanya padaku seperti seorang guru yang bertanya pada muridnya.
“Dia melukai beberapa mahluk yang ada di sini karena terlibat pertengkaran, terutama dengan werewolf,” lagi-lagi dia tersenyum meremehkanku.
“Aku tidak tahu buku mana yang sudah kau baca. Itu terdengar seperti dongeng pengantar tidur untuk anak kecil,”
“Aku membaca semua buku yang ada di ruang baca dan itu yang aku dapatkan!” aku sedikit menyentaknya tapi dia malah terkekeh geli.
“Kalau begitu kau masih perlu banyak membaca, karena kau hanya membaca setengahnya. Sepertinya ada satu buku lagi yang belum kau baca. Ada beberapa buku yang disimpan di ruang khusus dan terlarang untuk dimasuki siapapun,” aku memicingkan mataku padanya.
“Kau sudah membacanya? Bagaimana bisa kau masuk jika kau sendiri bilang ruangan itu terlarang dimasuki siapapun?” memang orang ini benar-benar mencurigakan. Aku harus mengecek latar belakang keluarga orang ini. Disituasi yang seperti ini aku harus waspada dan tidak memercayai siapapun.
“Aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau. Apa kau ingin aku beritahu garis besarnya saja?” Jyordan mendekatkan wajahnya ke wajahku kemudian berbisik. “Valesz harus tidur abadi karena ambisinya pada kekuatan. Itu yang terjadi pada mereka. Dia bahkan membunuh hampir setengah mahluk hidup yang ada di sini untuk kekuatan itu. Dan itu terjadi lagi pada mereka yang membuat batu itu bersinar. Belajar dari pengalaman sebelumnya, siapapun yang membuat batu itu bersinar, harus tidur abadi,”
“Meskipun dia tidak membuat masalah apapun?” tanyaku dengan suara bergetar.
“Semua vampire yang sepertimu bernasib sama, mereka dipaksa untuk tidur abadi” hembusan napasnya mengenai wajahku. Dia berdiri sangat dekat, entah apa maksudnya.
“Itu tidak adil, kalian tidak bisa seperti itu,”
“adil atau tidaknya itu bukan urusanmu, semua sudah tertulis dalam peraturan yang jauh sudah ada sebelum kita lahir. Kita tidak bisa menolak aturan tersebut,”
Jadi, inikah akhirnya? Aku akan tetap mati meskipun tidak melakukan kesalahan apapun. Sungguh menyedihkan, seorang vampire yang memiliki hidup abadi pun ternyata tidak bisa menghindari kematian. Lalu untuk apa aku sampai seperti ini jika pada akhirnya aku akan tetap mati.
“Kimberly!” suara teriakan yang memanggil namaku membuat perhatian kami teralihkan. Jayden datang menyusul, langkahnya tampak tergesa menghampiriku kemudian menarikku untuk lebih dekat padanya.
“Apa yang sudah kau lakukan pada Kimberly Jyordan?” tanyanya dengan nada menahan marah.
“Hanya mengobrol dengannya,” balasnya sambil lalu.
“Aku merasa sakit di leherku, apa kau mencoba menggigitnya? Jyordan, dia adalah mateku, jika kau melukainya aku tidak akan ragu untuk menyerangmu sekarang juga”