Ada Yang Berbeda

1091 Kata

Sebulan berlalu setelah masa ujian yang berat ditambah cobaan hidup yang tak terduga. Begitu nilainya keluar, Boy agak terpukul. Kenapa? Karena nilainya lumayan terjun bebas. Boleh tertawa? Siapa suruh sibuk mengurusi selingkuhan yang kekanakan dan tak tahu waktu itu? Perempuan itu tak akan perduli dengan urusan kegentingan Boy. Baginya, mereka harus selalu bersama. Persetan dengan hal lain. Melihat nilai-nilai ini, ya jelas lah Boy terpukul. Apalagi ketika ia dipanggil oleh profesor yang membimbingnya. Wajah lelaki tua itu juga menyiratkan rasa kecewa. Karena Boy tak pernah seperti ini sebelumnya. Tentu saja ini menjadi bahan renungan baginya. Ia tak pernah begini sebelumnya. Nilai akademiknya selalu luar biasa. Meaki dulu bucin pada Fadiya dimasa kuliah, nilainya tak pernah jatuh. Ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN