chapter 3

1013 Kata
Pangeran Edward berjalan dengan menyusuri lorong, dirinya menaiki beberapa pijakan anak tangga. Ada seorang wanita di ujung lorong, dengan memakai gaun berwarna biru dengan rambut berpita biru. Edward yang menghentikan langkahnya pun langsung berjalan menemui wanita tersebut. “Kau pikir ini adalah rumahmu? Kau menari-nari di lorong seorang diri dengan beberapa penjaga yang melihatmu,” sentak Pangeran Edward yang melihat tunangannya kini memamerkan senyumnya kepada beberapa penjaga. Jangankan Ellena mengingatnya bahkan mengenalinya saja pasti ia lupa akan wajah Edward, wajah maskulin itu kini terlihat tegas namun pandangan tajam itu tak teralihkan dengan Edward yang kecewa menyaksikan semuanya sekarang. Ellena yang tersadar dengan bentakan Pangeran Edward pun membungkukan tubuhnya, “Ma-maf tuan, saya tidak mengetahuinya. Maafkan saya. Saya tidak lagi-lagi menari di lorong Istana ini.” Putri Ellena pun setengah membungkuk hormat dengan memegang gaun birunya di hadapan Pangeran Edward lalu dirinya menegakkan tubuhnya krmbali setrlah memberikan penghormatan kepada Putera Mahkota Edward. Ia tidak mengetahui jika Pangeran Edward yang ada di hadapannya adalah tunangannya. Pangeran Edward pun menyuruh beberapa pelayan untuk membawa Putri Ellena beristirahat. Viscount Ray tertawa kecil melihat Putera Mahkota kini perhatian dengan Putri Ellena, “Anda sudah mulai mencintainya? Dia sangat baik Yang Mulia, Putri Ellena adalah istrimu, walaupun dia tunangan anda maka anggaplah dia istri anda. Anda sudah mendengarnya kan? Yang Mulia Raja akan memberikannya kepada Putera Mahkota lain jika anda menolak Putri Ellena.” “Apakah dia tahu bahwa aku adalah tunangannya?” “Dia tidak tahu jika yang berbicara di hadapannya saat ini adalah Putera Mahkota, Tuan Putri Ellena berjalan-jalan keliling Kastil Istana dan menanyakan Pangeran Edward hingga Yang Mulia Raja Evanjors, tapi saya tidak memberitahukannya.” “Baiklah aku ingin mengenalnya terlebih dahulu, apalagi selama perjodohan ia menghilang selama ini. Sekarang ia kembali, Wanita yang kucintai malah menghilang setrlah pertemuan malam itu, sekarang ia kembali dengan tidak memahami apa-apa. Lebih baik aku mengenalinya krmbali, aku hanya takut jika sifatnya berubah,” ucap Pangeran Edward dengan pandangan yang getir. “Yang Mulia Raja menyuruh saya untuk mencari beberapa orang yang membawa Putri Ellena,” ucap Viscount Ray dengan suara berat. “Apakah itu perlu? Kau tahu Putri Ellena sudah di temukan dan dia sekarang di sisiku, untuk apa mencarinya lagi?” “Bagaimanapun ini adalah perintah Yang Mulia Raja, anda tahu selama ini Kerajaan Landmark mencarinya Putera Mahkota,” jawab Vicount Ray dengan senyum hangat di hadapan Pangeran Edward. Pangeran Edward pun bersandar di kursi kerja miliknya, menghela napas dengan memegang kepalanya. “Wanita itu, kenapa harus datang menjadi tunangan sekaligus istriku. Kemarin menghilang lalu sekarang tidak mengenali suaminya sendiri.” Lima jam kemudian. Suasana langit di Wilayah Idzackel semakin sore, dengan langit yang mulai teduh. Lima jam Pangeran Edward berada di ruangan kerja miliknya, membantu ayahnya mengurus Kerajaan Landmark adalah tanggung jawab besar. Pikiran Pangeran Edward pun mulai terlintas memikirkan Putri Ellena, benar apa yang di bicarakan Viscount Ray, ia adalah penasihat Kerajaan Lamdmark terpercaya. 'Jika Putri Ellena ku lepas akan sangat banyak yang menyukainya. Jangankan disini, di dunia ia menjadi penjaga buku pun banyak yang menyukainya,' sejenak pikiran tentang Putri Ellena terlintas. Beberapa peri datang menemui Pangeran Edward dengan ramah, tak perlu dengan penghormatan formal apalagi dengan para peri yang mengetahui Pangeran Edward. Peri Mari kini menyapa Pangeran Edward yang saat ini beristirahat dengan duduk di kursi kerja miliknya. “Putera Mahkota Edward, apakah kau sedang bersedih? Kau harusnya senang istrimu sekarang berada disisimu. Aku menyukainya.” Tatapan wajah itu kini terlihat khawatir dengan Peri Mari yang membulatkan kedua matanya. Sayapnya kini terlihat meleburkan banyak cahaya dengan cahaya keemasan sementara wajah dan tubuh itu terlihat bersinar dengan tubuh Peri Mari yang berjalan mendekatinya di atas meja kerja Putera Mahkota. “Ayahku menyuruh Viscount Ray untuk mencari orang yang sudah membawanya. Dia yang menghilang kini sudah berada di sini, bersama kita di Idzackel bahkan ia memasuki Wilayah Landmark, untung saja kau menyihir Perpustakaan Marimosa menjadi tempat kerjanya. Kau sudah menolongku selama ini.” “Yang Mulia harusnya tahu jika Putri Ellena di bawa oleh para Elf hutan, tapi sekarang Putri Ellena bersama kita. Jika Elf hutan tidak membawa kita ia sudah mati di tangan vampire, kau tahu kan darahnya di incar para makhluk immortal lainnya bahkan para serigala hutan mengincarnya. Justru menjadi mate abadi bersamamu jalan terbaik, kau harus melakukan mate abadi bersamanya. Hanya bersamamu Putri Ellena adalah milikmu Putera Mahkota,” ucap Peri Mari kepada Pangeran Edward. “Melakukan mate abadi harus saling mencintai, memangnya Putri Ellena mencintaiku? Kau ini sangat lucu.” “Jadi kau tidak akan melakukan mate abadi bersamanya?” “Lebih baik ia mencintaiku dulu, ia harus selalu bersamaku supaya selalu aman.” Tak lama Viscount Ray menemui Putera Mahkota Edward di ruangannya. “Putera Mahkota, malam ini akan diadakan makan malam bersama Putri Ellena, termasuk Yang Mulia Raja Evanjors," suara lantang itu terdengar dengan Viscount Ray yang kini menatap wajah tampan putera mahkota. Edward yang kini melihat Viscount Ray lalu Peri Mari kini mengumpat di balik tubuh kekarnya tersebut. Tubuh kekar serta bidang itu kini terasa hangat dengan Peri Mari yang berada di belakang tubuh Pangeran Edward. "Makan malam ini akan di hadiri oleh Tuan Putri Ellena, saya harap Putera Mahkota akan menghadiri makan malam ini," suara Viscount Ray dengan kembali memohon. Wajah itu kini agak sedikit memohon dengan menatap payau Pangeran Edward. Edward yang kini kecewa apalagi dengan jamuan teh setelah ia pulang usai berburu di hutan terlebih dengan Wilayah Zamir dengan dirinya yang senang berburu rusa disana, “Anggap saja pertunangan ini adalah pernikahan, semuanya selesai. Aku malas mengumbarnya ke masyarakat luas.” Kalimat itu tentu saja mengagetkan Viscount Ray, tidak bisa seperti ini sedangkan Putri Ellena sudah kembali ke Idzackel terlebih Peri Mari pun sudah membuat seluruhnya kembali ke semula, memori itu mungkin akan menghilang dengan waktu Putri Ellena berada di Idzackel dan juga Wilayah Grissham dengan Kerajaan Landmark. “Tidak bisa, pernikahan ini pernikahan resmi. Anda adalah seorang Putera Mahkota Kerajaan Landmark, Putri Ellena pun sangat cocok bersanding dengan anda. Jangan lupa nanti malam akan ada makan malam bersama Tuan Putri Ellena, Putera Mahkota di haruskan datang terlebih ini adalah jamuan anda bersama ayahanda Yang Mulia Raja."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN