PART 20 Teka – Teki dan Kehamilan

1240 Kata

"Bela aja Sarah terus. Bela!" Sungut Luna sore itu di sebuah kedai kopi langganannya bersama Reno jika Reno tengah berada di Jakarta. Pria berpenampilan mirip eksekutif muda itu tertawa terbahak, mendapati sikap ketus sahabat sekaligus orang yang sudah dia anggap adiknya. "Mau bagaimana lagi? Namanya juga akting! Ya harus all out, Lun! Tapi pantas nggak aku jadi aktor?" "Sialan!" Luna memukul tengkuk Reno dengan dompetnya yang ia letakkan di atas meja. "Auu, sakit Lun!" "Lu sih jengkelin!" Reno mencebik dan berakhir mengacak rambut Luna. "Lalu bagaimana perkembangan di perusahaan?" "Sangat stabil, tapi nggak tau lagi dengan perusahaan suami kamu." Luna mengulum senyumnya, ternyata tidak sia-sia Reno kembali ke Jakarta demi membantunya membalaskan misi balas dendamnya dan tidak sia-s

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN