“Pak Kevin.” panggil Almira tepat ketika Kevin baru saja menginjakkan kaki di lantai satu rumahnya, kepala Kevin menoleh pada Almira. Kevin ingin bersikap ramah seperti biasanya tapi sepertinya untuk kasus Almira ia tidak bisa. “Ya.” “Bapak mau di buatkan teh atau kopi?” tanya Almira. Kening Kevin mengernyit. “Gak perlu. Aku tidak suka dua-duanya.” suaranya terdengar ketus, berjalan meninggalkan Almira tanpa berkata lebih banyak lagi. Kevin mengumpati dirinya sendiri, yang barusan itu seperti bukan dirinya, Kevin tak pernah berkata ketus pada wanita apalagi pada Almira. Pagi ini Kevin masih akan menyelesaikan pekerjaan yang harus di kirim ke Jakarta lewat email, asistennya sudah menunggu berkas yang harus Kevin tanda tangani. Cukup banyak email yang masuk karena Kevin memang akan menge