"In our darkest moments, we must focus on seeing the light." -Aristotle -Prince of Sivillia- "Salam, pangeran" Petu dan Pedu membungkuk memberi salam, sementara Shereen diam di tempatnya saat sepasang netra hitam legam itu menatap ke arahnya. "Maaf karena sudah mengganggu ketenangan pangeran Reenan. Tadi putri Shereen ingin bertemu dengan pangeran untuk meminta maaf, dan kami melarangnya" jelas Petu tanpa diminta karena dia sudah hafal dengan sikap pangeran Reenan. Sementara petu tengah menjelaskan, Shereen masih saja menunduk, jemarinya meremas gaun pendek berwarna cream dan berenda itu. "Kami akan membawa putri Shereen kembali ke kamarnya--" "Apa yang sebenarnya putri inginkan dari saya?" Meski sudah tau dari petu, pangeran tetap ingin bertanya langsung pada Shereen yang sedari ta