Malam Pertama Bar-bar

1243 Kata
POV Author Pesta pernikahan keluarga penguasa bisnis ibu kota baru saja usai di sebuah ballroom hotel. Keluarga penyelenggara pesta sudah kembali ke kamar mereka masing masing. Terutama pasangan pengantin baru yang disediakan kamar khusus yang di tata dengan nuansa penuh romansa. Sepasang manusia berlawanan jenis yang sudah halal saling menyentuh itu duduk saling berhadapan. Wajah mereka tak menunjukan kebahagiaan sama sekali. Bukan salah satunya tapi keduanya saling melempar pandangan dengan sudut mata, seolah olah mereka bersiap main catur. “ Jadi apa yang kau inginkan sekarang ? “ tanya pengantin perempuan sambil memainkan pena di tangannya. Tak ada jawaban. Laki-laki di depannya merogoh saku jasnya untuk mengambil cerutu yang selalu tersedia disana. Pengantin perempuan menyatukan kedua jemari. “ Ya sudah jalani saja, di depan mereka bersikap layaknya seorang istri “ “ Sampai kapan mereka harus kita bohongi, kalau kau dan aku tidak punya ikatan rasa. Jujur aku tidak menyukaimu tuan Devan, kau adalah pebisnis licik yang pernah ku kenal. Apa ini juga trikmu agar langkahku terhenti untuk menggugat perusahaan kalian “ umpat si pengantin wanita. Laki laki bernama Devan itu tersenyum smirk. “ Otakmu cukup cerdas untuk menganalisa ini “ “ b******k “ “ Ha...ha..ha..aku punya banyak cara untuk menghentikan siapa saja yang mau mengusik usahaku “ Perempuan itu meremas kertas yang sedang dipegangnya. Dia adalah Luna Dahnia. Seorang pengacara yang baru menjejal kemampuannya memecahkan kasus kasus peyimpangan usaha. “ Tapi tak pakai acara pernikahan juga, kau mempermainkan lembaga sakral ini untuk menghentikanku. Kualat kau baru tau rasa “ Laki laki bernama Devan itu berdiri lalu berjalan mengitari Luna. Wanita itu sudah mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Ini adalah malam pertama yang harus mereka lalui sebagai pasangan suami istri yang sah di mata agama dan hukum. Tapi lihat yang Luna lakukan, ia mengeluarkan laptopnya dan kembali bekerja. Beberapa hari dipingit orangtuanya, ia tak bisa melanjutkan pekerjaannya. Ada beberapa kasus yang dipercayakan om Hamdan padanya. Pernikahan yang tak terduga ini mengejutkan firma hukumnya. Padahal mereka sudah di datangi oleh klien yang akan membayar mereka mahal atas tuntutan mereka terhadap perusahaan Devan. “ Kau pikir, aku mau berada dalam pernikahan ini. Aku tak mau nenekku mati dalam keadaan bersedih hati. Entahlah, apa yang ia lihat darimu. Hingga ia nekat memintaku menikahimu. Apa karna kau tak laku laku “ “ Cis...mulutmu tolong ya pak, disekolahin, aku punya pacar dan sekarang terpaksa aku buat pacarku patah hati, ya kurang lebih sama denganku. Aku nggak mau papaku kena serangan jantung karna menolak permintaannya terus “ Cicak cicak di dinding tak berhenti berdecak, kira kira sebentar lagi apa mereka bakal ado panco ? mereka kembali duduk berhadapan dengan melempar pandangan benci sampai ketulang tulang. “ Aku tak mau tidur denganmu, kau tidur di sofa “ “ Eh...dasar banci, kau seharusnya tidur di sofa tuan Devan. Aku perempuan sudah layaknya kau perlakukan istimewa “ “ Ok..kalau gitu kita toss, kau angka, aku gambar deal “ “ terserahlah “ Sebuah koin melayang ke atas langit langit kamar yang sudah di tata seromantis mungkin. Tapi sayangnya efek keromantisan itu mental oleh sepasang pengantin baru ini. “ Yup, gambar, kau di sofa “ ucap Sandy penuh kemenangan dengan menunjukan hasil koin yang ia tangkap tadi. Tapi Luna mencium bau kecurangan. “ Curang ! aku tidak lihat jelas hasilnya, ulangi “ teriak Luna ketika Devan hendak merebahkan diri di kasur. Ia menghindar ketika Luna mengejarnya, mereka terlihat saling kejar dan menghindar merebutkan sebuah koin, kekanakan bukan ? padahal seharusnya mereka sudah bisa bikin anak. Alhasil seluruh isi kamar berterbangan tak tentu arah, sofa jungkir balik. Kalau pegawai hotel sampai menyaksikan kamar pengantin baru itu sudah seperti kapal pecah, bakal pingsan sebelum bekerja. Pintu di ketuk dari luar tepat di saat Luna berada di atas tubuh Devan, ia hampir berhasil mendapatkan koin yang dipegang suaminya. “ Astaga ! tolong usir mereka, bilang kita lagi nanggung “ ucap Luna melihat keadaan dirinya di cermin, sangat berantakan. “ Apanya yang nanggung ? “ tanya Devan sok nggak ngerti padahal paham betul apa yang dimaksud istrinya. “ Jangan sok polos, mereka kira kita idiiiih...perlu digeplak juga kepalanya ni..” gerutu Luna kesal. Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sementara Devan mengangkat bahu ketika melihat benda benda yang berantakan gara gara Luna yang berusaha mengejarnya demi sebuah koin. Agresif sekali tu cewek pikirnya. “ Maaf, papa...” seorang laki paruh baya tak jadi meneruskan kata kata melihat keadaan menantunya yang berantakan. Ia jadi malu sendiri dan kemudian pamit tak jadi menanyakan sesuatu pada anak dan menantunya. Ia mengulum senyum, berpikiran kalau anak dan menantunya...ah sudahlah toh mereka sudah sah. ****** Setelah malam pengantin bar bar itu mereka lewati, dengan berbagai alasan mereka menghadap kedua orangtua masing masing kalau mereka harus hidup terpisah untuk sementara waktu. Alasannya, pekerjaan. Luna beralasan kalau ia masih pegawai baru. Jadi ia tak bisa mengajukan pindah atau resign mengikuti suaminya. Sementara Devan beralasan pada orangtuanya kalau ia harus pergi ke luar negri untuk perjalanan bisnis. Dari sahabatnya yang pulang dari luar negri, Luna mendapatkan kabar kalau Devan tengah bersama perempuan lain di sebuah hotel. Mereka terlihat mesra. Luna tak terkejut dengan itu karena pernikahan mereka, bukanlah pernikahan yang seperti dipikirkan orang orang. Diawali oleh pertemuan yang manis. Saling jatuh cinta dan mengikat janji. Mereka berdua sama sama terpaksa demi kesehatan orangtua mereka. " Kok lu nggak marah, suami lu selingkuh di awal awal pernikahan kalian " sentak Miska ketika melihat reaksi Luna biasa saja. Luna memijit pelipisnya. " Miska, saat ini lu mau gue nangis nangis, bilang dia laki-laki b******k, gue maki pelakornya. Nanti lu juga bakal tahu ending cerita pernikahan gue " tanggap Luna santai. Padahal sejujurnya ia cukup terusik juga dengan foto itu. Sebelum pernikahan itu terjadi, ia memang stalking atas kegiatan CEO GoldKey grup. Tapi investigasi ini hanya diketahui oleh dia dan atasannya. Mr. Jimmy. Rumornya mantan rivalnya di SMA dulu itu terkenal sebagai play boy, tentu saja ia bisa melakukan itu karena wajahnya yang tampan, punya posisi penting di perusahaan dan royal pada wanita yang ia pacari. Calon klien mereka ini adalah mantan pacarnya Devan. Ia minta ada kecurangan yang dilakukan Devan pada perusahaannya saat mereka berpacaran. Saat ini perusahaannya mengalami pailit dan hampir bankrut. Ia berprasangka Devanlah pelaku dari keterpurukan perusahaannya. Diam diam Luna, menghubungi suaminya itu. Sebuah sapaan menggoda mapir di telinganya. " Ada apa sayang ? kangen sama suamimu ini " ujar suara disebrang dengan tawa kecil. Luna mendengus. " Kamu kalau mau cari sensasi jangan sekarang, Aku sih nggak masalah kamu mau pacaran sama siapa saja, tapi nggak di awal awal pernikahan kita juga Devan, apa kamu nggak mikir bagaimana orangtua kita menyadari kalau kita sudah menipu mereka " Luna mendengar kekehan yang begitu keras dari suara Devan, Luna rasanya ingin menyumpal mulut CEO itu. " Don't Worry Luna, I still love you even you don't " Luna menutup matanya, teman dari sahabat dekatnya itu sering menjadikan kata cinta itu mainan. " Aku akan pulang dua bulan lagi, jangan selingkuh ! " ketus Devan sebelum menutup panggilan. " Devan, aku belum selesai bicara " Teriak Luna pada hpnya. Miska yang diam diam mengikuti Luna menampakkan wajahnya. " Jujur ! lu habis introgasi dia kan ? mana ada maling ngaku Luna. Besok kita harus ikut pak Bram ke luar negri, kita selidiki persilingkuhan suami lu habis itu minta cerai, minta kompensasi sebanyak banyaknya, bereskan " Luna menempuk Jidatnya, ini bukan seperti yang kau pikirkan Sis. " Gue nggak gila harta juga kali Mis " " Jadi lu sekarang mau rebut cintanya " " Miska..please stop ! "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN