Ken memalingkan mukanya. Tak mau menatap wajah gadisnya yang sebentar lagi akan take off menuju Copenhagen. "Ken..." Ken bergeming. "Look at me, pwease." Angel merangkum wajah tampan Ken dengan kedua tangannya, memaksa pemuda itu untuk menatapnya. "Angel nggak lama kok. Cuma dua bulan." Gadis cantik itu tersenyum meyakinkan kekasihnya. Berjingkat, bibir mungil itu menyapu bibir Ken pelan. "Jangan nakal ya pas Angel nggak ada." Ken menyatukan kening mereka. "You always there." Desis pemuda itu. "In here." Ken membawa tangan Angel ke d**a kirinya. Angel tersenyum lirih. Mengangguk, gadis itu memeluk kekasihnya. "Janji ya, Rabbit, lu cuma dua bulan." Tidak ada jawaban, tapi Ken merasakan kepala di dadanya itu mengangguk. Ken memeluk gadisnya erat. Kenapa rasanya sedih seperti ini?