“Orang seperti Pak Edward, harusnya memang dilawan. Seenggaknya, hutangku jadi berkurang lima juta,” batin Embun yang menjadi sibuk menahan senyum. Ia segera membawa nampan berisi secangkir kopi yang masih utuh. “Kopi lima juta ini!” batin Embun yang kali ini sampai terkikik. “Aduh maaf, ya. Aku terpaksa buang kamu, karena aku enggak boleh minum kopi atau semua yang mengandung kafein, selama aku hamil,” gumamnya. Tak lama setelah Embun meniriskan cangkir berikut nampan kopi, suara Gladia memanggilnya dan terdengar penuh penekanan. “Iya, Di?” ucap Embun sembari balik badan sekaligus menatap Gladia. Gladia masih mengenakan pakaian sama saat wanita itu pulang bersama Edward. Sedangkan yang langsung mencuri perhatian Embun, tak lain dua karton pemberian Gandra yang sampai Gladia bawa. Dan