Edward terdiam dan sengaja menatap Embun dalam waktu terbilang lama. Itu juga yang membuat Embun mundur, menunduk, dan memang sengaja menjaga jarak. “Ampuh! Tapi sepertinya jauh lebih ampuh kalau yang aku tempelin di jidat kamu itu dolar, bukan uang seratus ribuan.” Setelah berucap demikian, Edward segera berlalu meninggalkan Embun. Embun yang masih menahan knop pintu, melepas kepergian tergesa Edward penuh tanya. Jantungnya masih berdetak lebih kencang, menahan rasa takut berlebihan. Iya, Embun takut Edward yang terlihat sangat emosi, akan mengamuk. “Oh, iya …,” ucap Edward yang tiba-tiba berhenti melangkah. Sambil menutup kemudian mengunci pintu, Embun menatap Edward. Ia siap menyimak apa yang akan Edward katakan. “Itu uang, jangan dilepas dulu. Tapi ingat, nanti kalau aku pulang, .