“Mas, matamu merah banget kayak matanya dukun teluh.” Ucapan barusan, membuat Edward yang baru menghampiri Embun sesaat setelah keluar dari kamar mandi, syok. Edward yang masih menyeka wajah berikut lehernya yang basah menggunakan handuk kecil, langsung terdiam sebelum akhirnya mendelik menatap Embun. Semalaman penuh, Edward memang tidak tidur karena dibuat dongkol oleh kelakuan Gandra yang tak hentinya menelpon sekaligus mengirimkan pesan. Dan saking muaknya, Edward sengaja memblokir nomor ponsel Gandra maupun Gladia, meski nomor Gladia belum sampai menghubunginya. Tentunya, alasan matanya sangat merah tak lain karena ia yang tidak tidur, bukan karena ia juga dukun teluh seperti yang Embun lontarkan. “Terus kamu pikir, kenapa matanya dukun teluh bisa merah banget?” Edward yang cukup em
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari