“Sarah, ikut saya.” Dhaffi yang baru saja datang langsung memberi perintah ke Sarah yang sedang duduk fokus ke komputernya.
“Baik, Pak,” jawab Sarah patuh.
Wanita cantik dengan setelan formal namun tetap terlihat elegant itu lantas berdiri dan membuntuti sang atasan masuk ke dalam ruangannya. Sarah berdiri dihadapan Dhaffi yang sudah duduk tegap di kursi kebesarannya.
“Tolong kamu ke kantor Humas dan kemas barang-barangnya Senna,” ucap Dhaffi sembari memakai kacamata beningnya. Bersiap untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Reaksi spontan, sepasang mata Sarah agak sedikit melotot mendengar perintah Dhaffi. “Senna dipecat, Pak?” tanya Sarah tidak dapat menahan rasa penasarannya.
Dhaffi terdiam, dia menatap Sarah datar. “Tidak. Dia sedang menjaga anak saya di rumah. P
