Pagi ini mereka semua terbangun dengan keadaan yang segar, meskipun beberapa ada yang memuntahkan isi perutnya karena sisa alkohol semalam. Pagi ini Raja sudah duduk di ruang tamu bawah dengan wajah sangarnya. Ia sangat tidak suka jika rumah ini dijadikan tempat dugem seperti tadi malam. Karena menurutnya rumah adalah tempat untuk pulang. Raja pun menatap orang-orang yang sedari tadi berseliweran di depannya itu.
Selain itu juga Raja saat ini sedang mengobrol bersama dengan Ratu. Karena ia berencana mengajak Genk Predator untuk ikut dengannya pergi ke panti asuhan. Raja dan Ratu berencana untuk membuat acara amal di suatu panti asuhan. Makanya mereka tadi malam datang itu rencananya juga akan membahas tentang acara tersebut. Tapi yang mereka dapatkan hanyalah teman-temannya mereka yang malah menjadikan rumah menjadi tempat dugem. Untung saja ada beberapa yang masih berpikir jernih seperti Andra dan Rora.
Raja tahu dan paham bahwa mereka melakukan itu untuk merayakan kembalinya Galaksi ke Genk Predator lagi. Namun tidak harus seperti itu juga caranya merayakan.
"Udah lah Raja, biarin mereka kali ini. Lagi pula mereka itu masih seneng, kebawa suasana karena tau Galaksi udah pulang" ujar Ratu kepada Raja yang meminta agar Raja memaafkan mereka semua saat ini. Raja pun masih diam saja tapi benar apa yang dikatakan oleh Ratu, mereka mungkin masih senang karena kepulangan dari Galaksi itu.
Mereka semua sedang berkumpul di ruang TV dan sembari memakan sarapan mereka masing-masing. Banyak yang masih takut melihat ke arah Raja, termasuk juga dengan Lola dan Angkasa yang tadi malam juga ikut bersama dengan mereka membuat pesta itu.
"Selesaikan makanan kalian, setelah ini jangan ada yang pergi atau kabur. Gua mau ngobrol sama kalian semua" ujar Raja yang membuat mereka semua tampak semakin ketakutan karena mereka sangat tahu betapa Raja yang sangat membenci hal yang tadi malam mereka lakukan. Mereka pun saat ini hanya bisa menunduk dan berdoa saja.
"Angkasa gimana ini ihh Lola takut sama Kak Raja" ujar Lola berbisik ke Angkasa.
"Ga papa tenang ya Lola, kan ada Angkasa. Pokoknya nanti ga bakalan kena marah Lola. Jadi sekarang Lola habisin ya makanannya" ujar Angkasa kepada Lola tersebut. Lola memgangguk dan mereka pun kbali memakan makanan mereka lagi pada saat ini.
Tiga puluh menit kemudian, mereka semua sudah selesai memakan makana mereka. Saat ini Raja sudah berdiri di tengah-tengah mereka semua sembari ia menatap mereka semua. Ia juga menatap ke arah Lola yang saat ini semakin merapat ke arah Angkasa.
"La, ga usah takut. Kakak ga bakalan marahin kalian semua" ujar Ratu kepada mereka.
"Gua emang ga marah sama kalian, tapi gua dan kalian semua pun pastinya tau kalo gua benci sama apa yang kalian lakukan tadi malam. So, kalian semua harus dapat hukuman atas apa yang udah kalian lakuin tadi malam" ujar Raja membiat mereka semua langsung melotot mendengar kata hukuman itu. Mereka juga sudah saling pandang satu sama lain.
"Bang, biar gua aja yang nangung semuanya. Mereka juga kayak gini karena ada gua disini. So, ini semua salah gua bang kalo mau hukum, gua aja" ujar Galaksi kepada Raja. Yang mana membuat teman-teman nya saat ini memprotes kepada Galaksi tersebut.
"Ga bisa gitu dong Gal, kan semuanya yang mau pesta. Lo ga bisa gitu dong kita semua ikut di hukum juga bang jangan dengerin Galaksi" ujar Andra ke Raja.
"Iya Bang, pokoknya satu di hukum semua harus kena" ujar Rafa kepada Raja.
"Bagus deh, gua seneng kalian semua masih tetep kayak gini. Kalian semua masih tetep tingkatin solidaritas kalian. Ini penting banget dan gua bangga sama kalian. Oke setelah acara puji-pujian ini gua bakalan ngasih tau hukuman buat kalian semua. Hukumannya adalah kalian semua ikut gua ke panti asuhan" ujar Raja.
"Hah? Cuman itu aja Bang hukumannya?" tanya Lola yang sangat kaget sekali.
"Ya iya, ah engga deng. Selain itu kalian semua juga harus ikut acara baksos nya. Jangan cuman jadi mandor disana. Angkat-angkat bahan pokok makanan juga. Intinya Genk Predator hari ini bakalan full di panti asuhan buat baksos ya. Kalian semua siap kan?" tanya Raja kepada mereka semua dan mereka semua pun mengatakan kata siap bersama-sama. Setelah itu Raja meminta mereka untuk bersiap-siap. Nanti mereka akan berangkat pada pukul 10 pagi dari rumah mereka.
Saat ini Lola berada di kamarnya bersama dengan cewek-cewek yang lainnya.
"Gila tadi gua udah takut banget loh kalo Kak Raja ngasih hukuman apa gitu. Eh ga tau nya hukumannya nyenengin gini kan dapet pahala lagi" ujar Cinta ke mereka.
"Iya, gua juga kaget banget tadi itu. Tadi malem juga kaget waktu ngeliat Kak Raja hehehe. Kaget sama marahnya Kak Raja sih lebih tepatnya" ujar Aurora yang mungkin memamg belum terbiasa dengan keadaan di lingkup Genk Predator itu.
"Lo kudu terbiasa mulai sekarang ya Ra karena kayak nya Kak Raja bakalan sering marah deh wkwkw" ujar Rinai dengan tertawa membuat semuanya tertawa.
"Udah udah jangan di bahas terus nanti Kak Raja Dateng lagi kesini karena ngerasa di panggil-panggil" ujar Lola ke mereka. Mereka pun berhenti membahas tentang itu dan saat ini mereka memfinishkan riasan mereka semua disana.
Setelah sudah selesai, langsung saja mereka turun ke bawah bergabung dengan yang lainnya mengingat ini sudah pukul sepuluh kurang sepuluh menit.
"Lah gimana deh ini yang cewek-cewek udah pada siap kenapa yang cowok-cowok belum pada siap nih. Aneh bener dah" ujar Andra yang memang tadi dia sudah disana duluan bersama dengan Raja dan Ratu. Yang lainnya pun juga merasa aneh. Akhir nya mereka saat ini berjalan menuju ke kamar para cowok. Dan betapa terkejutnya mereka ketika disana mereka menemukan para cowok malah sibuk main game. Ada yang bermain PS 5, ad ayang bermain game di handphone nya dan ada yang bermain game di PC yang memang ada di kamar tersebut. Semuanya belum ada yang sadar akan kehadiran Raja, Ratu, Lola dan juga yang lainnya pada saat ini.
'Brakk' suara pintu yang di gebrak oleh Raja karena saking kesalnya saat ini.
Suara pintu itu pun membuat para cowok yang bermain game itu seketika berhenti dan melihat ke arah pintu. Mereka pun menatap horor dengan pandangan Raja yang sedang berapi-api. Di tambah juga dengan pandangan teman-teman nya yang lain yang berada di belakang Raja yang menatap mereka dengan kesal sekali.
"Sepuluh menit gua tunggu di bawah. Mau Lo pada belum mandi kek gua ga mau tau. Sepuluh menit ga sampe bawah hukuman kalian bakalan berganti" teriak Raja membuat merreka semua pun langsung grasah grusuh meninggalkan game mereka. Ada yang mencari baju ada yang masuk ke kamar mandi dan ada yang mencari sepatunya. Mereka semua tampak sangat panik pada saat ini tersebut.
Sementara mereka panik, Raja dan yang lainnya turun ke bawah saat ini.
"Ndra, tolong dong stop watch sepuluh menit ya" ujar Raja yang diangguki oleh Andra. Andra pun sudah membuka handphone nya. Ia berharap semoga teman-teman nya cepat turun karena akan lebih dahsyat hukuman yang mereka dapat nanti.
"Ishhh kesel banget sih kenapa ga dari tadi. Awas aja nanti Lola mau slentik Angkasa biar ga gitu lagi. Kak Abang Raja jadi marah" ujar Lola kepada mereka.
"Bagus La, slentik sampe merah tuh kuping nya biar dengerin kalo di omongin. Biar ga b***k lagi tuh dia" ujar Andra kepada Lola menyetujui perkataan Lola.
Waktu tersisa dua menit lagi, sudah ada beberapa dari mereka yang sampe ke bawah. Tinggal beberapa lagi yang entah masih mandi atau sedang menggenakan baju. Yang terpenting Raja sudah tidak akan memberikan toleransi lagi untuk mereka.
"Waktu tinggal satu menit lagi ya" teriak Raja dari bawah membuat yang masih di atas saat ini tambah ribut mereka sangat panik dengan keadaan saat ini.
"Anjir berasa ikut master chef aja nih gua diingetin waktu tinggal berapa menit. Goks sih ini mah" ujar Raden kepada Rafa yang saat ini berada di samping nya.
"Njirr ngakak gua cuk. Tapi bener juga sih. Paniknya dapet" ujar Rafa tersebut.
"Heh kalian berdua diem napa dari tadi di liatin sama Bang Raja, mau di tempeleng kalian tuh" ujar Agas memperingati mereka berdua yang langsung membuat mereka diam karena ternyata benar Raja sedang melihat ke arah mereka.
Terlihat beberapa teman mereka saat ini sedang berlari terbirit-b***t menuruni tangga rumah mereka itu. Ada yang sambil memakai baju ada yang membawa sepatu karena belum menggunakan nya. Yang pasti wajah mereka sama, panik.
"Waktu habis. Oke tepat waktu. Keluar terus masuk ke mobil. Udah telat ga ada waktu lagi" ujar Raja dan mereka semua pun keluar dari rumah mereka tersebut.
Saat ini mereka sudah dalam perjalanan menuju ke Panti Asuhan Kasih. Mobil Raja berada di paling depan saat ini, mereka tidak membawa bahan pokok makanan di mobil mereka karena bahan tersebut sudah di taruh di truk. Ya, Raja memang kemarin membeli truk dan mempekerjakan orang Untuk menguliti truk tersebut hanya karena kegiatan baksos ini. Ia bisa sampai kepikiran untuk membeli truk karena ia ingin kegiatan baksos ini akan terlaksana setiap bulannya kedepannya.
"Gila sih Bang Raja kalo apa-apa selalu perfect dan gunain semua yang dibutuhkan ya. Ga pernah deh ga niat buat ngelakuin sesuatu yang emang udah dia rencanain sebelumnya. Padahal mah kalo gua sekarang ngerencanain belum tentu besok bakalan gua lakuin juga" ujar Rein kepada Marvel, Marsha, Cinta, Rinai yang ada di dalam mobil tersebut. Mereka setuju akan perkataan dari Rein tersebut.
"Dari dulu sih Bang Raja kayak gitu kan" ujar Cinta kepada Rein diangguki itu.
Mereka pun mengubah arah pembicaraan ke arah yang lainnya dan saat ini mereka pun sedang bertanya-tanya sebenarnya panti asuhan dimana yang akan mereka kunjungi karena Raja sama sekali tidak memberi tahu mereka jika mereka akan pergi ke panti asuhan Kasih. Jadi sampai sekarang mereka masih penasaran.
Sudah sekitar tiga puluh menit mereka berada di jalanan tapi sepertinya masih akan lama karena sampai sekarang saja belum ada tanda-tanda bahwa mereka sudah akan sampai ke tempat tujuan. Mereka juga sudah berhenti memikirkan tujuan mereka karena mereka terlalu lelah. Maka dari itu saat ini mereka bawa happy saja perjalanan mereka menuju ke panti asuhan untuk kegiatan baksos nanti.