6

1510 Kata
Sementara itu di belahan bumi lain, Leon sedang diam saja sedaritadi sembari menatap chat yang tadi ya kirim ke Raja. Chat yang hanya berakhir dibaca saja tanpa ada jawaban sama sekali dari Raja. Sebenarnya ia sudah menyangka bahwa ini akan berakhir seperti ini karena pasti Raja masih tidak terima dengan apa yang Leon dan Lula lakukan kepada Lola. Itu pasti masih menjadi trauma yang paling besar dalam diri Lola. Baik Lola maupun Raja, dan orang-orang yang berada di dekat mereka pasti mereka bahwa semua ini masih menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi mereka semua. Leon diam sembari menahan tangisnya, sedari tadi matanya sudah berkaca-kaca. Namun ia tidak boleh menangis karena ia tidak mau jika nantinya ada yang melihat dirinya menangis di sini. Ia ingin terlihat kuat didepan semua orang karena banyak yang harus ia jaga dan banyak yang harus ia perbaiki nantinya. Keretakan bahkan perpecahan yang dahulu sudah ia lakukan kepada mereka semua. Ya, penyebab utama perpecahan ini dari dulu memanglah dirinya. Leon yang tak bisa adil pada adik kembarnya. "Hi Leon, any problem?" Tanya salah satu teman Leon yang bernama Liu. "Ya. I have a problem, it's a big problem for me. But i can't handle and i have'nt solution from my problem." Jawab Leon kepada Liu tersebut. "Why? You can tell me about your problem." ujar Liu ingin mendengar. "It's about my past and my fault. I can't tell you anything but thank you for your asking." Jawab Leon dan Liu pun mengangguk. Saat ini mereka sedang berada di salah satu taman yang berada di dekat rumah mereka. Liu merupakan teman dari Leon dan mereka berteman karena mereka merupakan tetangga dekat. Saat ini Leon hanya tinggal bersama dengan Lula saja. Itu semua karena orang tua mereka yang sedang sibuk mengurus bisnis mereka. Sebenarnya kesibukan mereka itu juga disebabkan karena mereka ingin melupakan masalah mereka kepada Lola. Lebih tepatnya kesalahan mereka kepada Lola yang kemungkinan besar tidak akan bisa dimaafkan. Saat ini, Lula dan dan Leon tinggal di Inggris tepatnya mereka tinggal di London. Lula sebenarnya dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, apalagi setelah Lula kehilangan Nando yang entah pergi kemana. Lula menganggap bahwa ini semua merupakan karma yang telah diberikan oleh Tuhan padanya. Karma atas segala salah yang dahulu pernah ia lakukan. Kesalahan yang memang tak kan bisa termaafkan oleh siapapun. Ya, beberapa bulan yang lalu ia kehilangan Nando yang pergi begitu saja tanpa berpamitan kepadanya. Entah kemana perginya Nando sekarang ia tak tahu. Nando merupakan lelaki yang bisa membuat Lula bahagia. Meskipun Nando sangat keras dan juga memiliki banyak musuh tapi ia sangat lunak kepada Lula. Hubungan mereka sebenarnya berlangsung dengan biasa saja dan tidak ada masalah sampai akhirnya terdapat beberapa masalah yang mana menimbulkan mereka sedikit renggang hubungannya. Namun puncak dari kerenggangan itu adalah ketika Lula mengetahui bahwa Nando pergi. Saat itulah Lula menganggap bahwa semua yang terjadi di hidupnya ini yaitu ia yang tak pernah merasa bahagia karena apa yang ia lakukan dahulu kepada Lola. Ia memang sudah menyesali itu sejak lama tapi dia juga masih belum mau untuk pulang ke Indonesia. Lagipula kemarin ia memiliki Nando yang selalu menjaga dirinya namun ia sadar dengan kehilangan Nando saat ini. Ia sadar dan tahu bahwa dirinya sama sekali belum meminta maaf kepada Lola dan juga teman-teman Lola yang ada di sana. Iya sangat menyesal. Maka dari itu beberapa waktu yang lalu Lula dan Leon berbicara berdua dengan serius. Mereka berdua membicarakan tentang kepulangan mereka ke Indonesia. Lula dan Leon sama-sama ingin pulang ke Indonesia dan menyelesaikan masalah yang dulu pernah mereka perbuat kepada Lola. Tinggal di luar negeri tidak bisa membuat Leon melupakan kejahatannya pada Lola sama sekali. Ya sama sekali tidak bisa tenang meskipun di sini ia juga bersama dengan Lula tetap saja masih ada perasaan bersalah itu. Dan kini Leon masih ada di taman dekat rumahnya Liu sudah kembali sedari tadi karena ia akan pergi bersama dengan kedua orang tuanya maka dari itu hanya tinggal Leon saja di sana dengan beberapa orang yang tidak kenali. Saat ini Leon dan Lula belum melanjutkan pendidikan mereka. Bukannya ingin melupakan pendidikan atau tidak peduli kepada pendidikan mereka, tapi kemarin lu lah sempat sedikit depresi karena kehilangan Nando dan saat itu juga Leon terus bersama dengan Lula sampai Lula akhirnya sudah mendingan seperti sekarang ini. Maka dari itu kemarin saat teman-teman mereka melanjutkan pendidikan ke universitas mereka belum. Sekarang rencana mereka adalah mereka akan melanjutkan kuliah mereka di Indonesia. Hal itu sekalian juga untuk mencari keberadaan dari Lola dan meminta maaf kepada Lola. Rencananya seminggu lagi mereka akan pulang ke Indonesia. Mereka juga sudah membicarakan hal ini dengan orang tua mereka dan orang tua mereka pun setuju dengan hal tersebut. Leon menghela nafasnya dengan kasar, ia lagi-lagi memikirkan tentang Raja yang tidak membalas pesannya. Bahkan pesannya itu hanya dibaca saja. Padahal sudah lama Raja membaca pesannya itu tapi tak ada balasan sama sekali. Itu artinya ia tak diterima oleh Raja. Namun ia juga tidak bisa begini saja. Ia tetap harus pergi ke Indonesia. Karena jika tidak, ia akan terus menyesali semuanya. Ia tidak akan pernah bahagia untuk selamanya juga nanti. "Raja udah pasti belum bisa terima kalau gue sama Lula ketemu sama Lola. Kira-kira gimana sama yang lainnya ya? Hahaha, aneh banget sih gue pakai tanya segala padahal ya udah jelas kalau emang semua belum bisa terima apa yang pernah gue lakuin ke Lola. Harusnya gue dulu mikir kalau yang gue lakuin itu bisa nyakitin Lola. Tapi kenapa gue dulu bodoh banget? Dan akibat dari kebodohan gue gue harus dibenci sama semua orang, termasuk juga dengan Lola." Ujar Leon sendirian saat ia masih di taman. Saat ini sudah tidak ada lagi yang perlu di sesali karena itu terasa sangat sia-sia bagi Leon. Yang harus ia lakukan adalah memperbaiki semuanya agar semua bisa kembali seperti semula. Agar dirinya juga bisa merasa tenang dalam menjalani hidupnya sendiri. Lagipula ia juga ingin berkumpul kembali dengan Lola yang pastinya di situ juga ada Lula ia berharap nantinya mereka bisa berkumpul bersama dan juga berbahagia bersama-sama semua. Awalnya ia ingin menghubungi teman-teman Lola yang lainnya. Namun ia berpikir bahwa itu tidak sopan dan mereka juga tidak berhubungan langsung dengan Lola. Maka dari itu ia menghubungi Raja yang merupakan kakak Lola. Dan tidak ada jawaban sama sekali dari Raja, iya jadi berpikiran jika iya menghubungi yang lainnya apakah akan ada jawaban untuk perkataannya tadi itu. Namun meskipun Raja atau yang lainnya tidak memperbolehkan dirinya untuk datang ia akan tetap datang kembali ke Indonesia karena yang memiliki tujuan di sana yaitu untuk memperbaiki semua. Ya meskipun kemungkinan besar tidak akan ada yang mendukungnya. Sementara itu sekarang ini Raja masih merasa kesal. Raut wajahnya tidak bisa dibohongi bahwa sekarang ia sedang merasa sangat kesal. Hal itu membuat beberapa orang yang menjadi menatap kearah Raja dan bertanya-tanya ada apa dengan Raja saat ini. Pasalnya tadi Raja sudah baik-baik saja tapi beberapa saat kemudian ia berubah lagi mood-nya jadi tidak baik. "Sayang, ada apa ya sama kak Raja? Kok kak Raja kayak bad mood gitu ya? Lola penasaran deh tapi Lola juga nggak berani tanya sama kak Raja. Kak Raja nggak papa kan ya sayang?" tanya Lola kepada Angkasa tersebut. Angkasa kini tersenyum, Lola memang sangat care pada siapa pun dan ia juga merupakan orang yang mudah khawatir, maka dari ia akan menenangkan. "Nggak apa-apa kok sayang, pokoknya kamu nggak perlu mikir aneh-aneh. Pasti kak Raja bakalan baik-baik aja kalau ada masalah pun pasti juga kak Raja bakalan bilang sama kita semua." ujar Angkasa menjawab Lola. "Iya juga ya sayang. Lola cuman khawatir aja sama Kak Raja, soalnya Kak Raja kelihatan kayak bad mood banget." Ujar Lola kepada Angkasa. Angkasa pun mengangguk dan ia terus menerus menenangkan Lola. Ia tak mau Lola terlalu kepikiran. Ia ingin Lola happy sekarang ini. Angkasa pun mengajak Lola untuk bergabung mengobrol dengan yang lainnya. Kini mereka mengobrol dengan Rein dan Raisa. Mereka tadi tengah membicarakan sesuatu. Tak hanya Lola saja yang berpikiran seperti itu karena saat ini Andra juga berpikiran yang sama. Andra memikirkan kenapa dengan Raja. “Ngapain lo kok bengong kayak gitu?” tanya Rafa pada Andra. “Gua ngerasa ada yang beda sama Bang Raja. Kayak ada masalah gitu, tapi ini tiba-tiba banget.” ujar Andra. “Masa sih?“ tanya Rafa yang kini menatap ke arah Raja dan benar saja Raja terlihat marah sekarang. “Eh iya bener juga. Lo tanya coba dah Ndra.” ujar Rafa yang membuat Andra kini mengangguk karena memang itu yang akan ia lakukan. Maka dari itu sekarang ia berjalan mendekati Raja yang sedang bersama dengan Ratu. Ratu terlihat sedang menenangkan Raja sekarang. Jadi bisa dipastikan bahwa masalah Raja kali ini bukan berasal dari Ratu, tapi dari lainnya. "Ada masalah apa bang?" Tanya Andra kepada Raja dan Raja menatapnya. Raja sedang menimbang-nimbang apakah ia akan mengatakan hal ini kepada Andra atau tidak. Namun pada akhirnya ia mengatakannya. "Ratu, aku mau ngomong sama Andra dulu ya. Kalo ada yang tanya bilang aja lagi mandi." ujar Raja yang kini mengajak Andra untuk pergi ke kamarnya karena pembicaraan ini harus dibicarakan dengan tertutup. Maka dari itu Raja mengajak Andra untuk bicara empat mata di kamarnya Raja.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN