Digo mendengus pelan. “Gue bukan pengecut. Kalau Cuma menginjakkan kaki di rumah elo ini, Cuma hal kecil. Buat Saski gue bakal ngelakuin apapun,” balasnya sinis. Andra menyunggingkan senyum miringnya yang membuat orang yang melihatnya seketika meremang. Namun tidak dengan Digo. Pria itu berdiri tegap seolah tak terganggu dengan apapun. “Elo mau Saski?” gumam Andra pelan. “Lo boleh bawa anak itu. Tapi kita lakukan pertukaran. Dan gue mau Sisi sebagai gantinya.” Mata Digo seketika melotot. Geraman kencang dengan mulus keluar dari bibirnya. “b******k! Mereka bukan barang!” murkanya. Dengan cepat pria itu menurunkan Saski ke sofa lalu kembali ke tempat Andra dan menonjok wajah pria itu dengan sangat keras. Andra pun melawan. Dia berusaha melayangkan pukulannya ke tubuh Digo. Bukan hanya pu