Siera berlomba dengan putrinya untuk lebih dulu mencapai Digo. Dan coba tebak siapa pemenangnya? Ya, benar sekali. Tentu Saski yang selalu menjadi pemenangnya. Siera boleh mencintai Digo. Tapi cintanya tidak lebih cepat dari Saski. Anak itu bahkan sudah mencintai Digo lebih dulu dibanding Siera. Digo segera merangkul tubuh mungil Saski dan menggendongnya. Sedangkan satu detik setelah itu, pria itu langsung memeluk Siera, mendekapnya erat di dadanya. Tak lupa Digo mendaratkan ciuman kecil di pipi dua perempuan tercintanya itu secara bergantian. “Ayah kok pulangnya lama sih? Saski capek nungguin tau,” omel Saski segera. Digo tertawa kecil mendengarnya lalu mengajak kedua permata hatinya itu untuk duduk di atas sofa ruangan tengah. “Iya, sayang. Ayah minta maaf, ya? Soalnya Ayah tadi ad