Chapter 10

961 Kata

Bab 10 Kulihat Mas Alka menarik napas. Mungkin sedang menetralkan perasaan sebentar. “Jadi, mama maunya aku gimana?” Mas Alka menatap wanita itu. Sepertinya dia enggan memperpanjang perdebatan. “Besok kamu datang ke rumah kakak kamu itu. Bantuin dia. Siapa tahu nanti kamu dikasih uang lebih bisa buat beli beras buat makan.” “Mama pikir, aku semiskin itu hingga harus mengemis uang untuk makan dari Mas Hamish, Ma? Walaupun aku datang nanti, aku berarti memang mau membantu dia. Sebenarnya yang membuatku malas ke sana, sikap Mbak Mirna itu selalu tampak merendahkan kami, Ma,” ujar Mas Alka akhirnya bercerita. Kulihat ibu mertuaku berdecak. Dia menegakkan duduknya dan menoleh sekilas ke arahku. “Mirna itu jauh lebih baik ke mana-mana daripada istri kamu, Ka. Selalu mengerti mama. Kalau ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN