Anna terduduk lemas di lantai, ketika mendengar dokter menyatakan bahwa ibunya sudah tiada. Seperti disambar oleh petir, Anna benar-benar sangat shock sekali. Padahal, setengah jam yang lalu, dia masih bisa mengajak bicara ibunya. Bahkan sang ibu terus saja menanggapi ucapannya melalui kedipan mata. Gadis itu menoleh ketika mendengar suara tangis ayah tirinya yang sedang mengguncang tubuh ibunya. Anna muak, dia yakin sekali, jika kematian ibunya pasti karena ulah pria tua bangka tersebut. Anna bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah ranjang. Dia menarik kerah kemeja milik Stephen dengan tatapan mata yang sangat tajam. Penuh dengan dendam dan amarah yang mulai berkobar. "HENTIKAN TANGISAN PALSUMU ITU!!" teriak Anna marah. Stephen masih saja mengeluarkan air matanya untuk sang istri t