"Kau ke sini?" Grace terkejut ketika melihat Steven mendadak datang menemuinya di kantor. Padahal sebelumnya pria itu sama sekali belum mengabarinya. Tidak seperti biasanya pria itu datang secara tiba-tiba. Karena itulah, Grace sempat mengernyitkan dahinya keheranan. "Aku merindukanmu," "Mulutmu terlalu manis sekarang saat berbicara, Stev. Kurang-kurangi yang seperti itu." Pria itu tersenyum kecil sambil terus berjalan mendekati Grace yang masih duduk di kursi kebesarannya. Tanpa aba-aba sama sekali, Steven mendadak mencium puncak kepala Grace. Hal tersebut membuat gadis itu langsung mendongakkan kepalanya karena terkejut. "Ada apa? Kenapa kau tampak terkejut begini?" Steven memang saat ini mulai terang-terangan dalam mengakui perasaannya. Dia tidak mau lagi kehilangan kesempatan un