CEO AXE ENTERTAINMENT

1300 Kata
Anna benar - benar terkejut, ketika mendapatkan pesan dari mantan CEO agensi sebelumnya. Henry Raynor, tiba-tiba menghubunginya dan menawarkannya untuk bergabung di sebuah agensi yang baru saja didirikan. Sebenarnya, Anna ragu untuk menerima tawaran tersebut. Tapi karena Henry mengatakan, banyak dari model dan aktrisnya di agensi kemarin, juga ikut bergabung, lantas Anna mengiyakan ajakan tersebut. Karena itulah, dia sudah berada di sebuah gedung agensi yang dimaksud oleh Henry. Menurut Anna, tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu. Toh, dia butuh uang untuk menyambung hidup. Tidak mungkin dia bergantung pada ibunya. Anna bukan tipikal orang yang akan menggantungkan hidupnya pada orang lain, meski itu adalah ibu kandungnya sendiri. Anna sudah terbiasa mandiri sejak dulu. Anna sedikit tercengang dengan gedung agensi tersebut. Sebagai agensi baru yang bahkan belum mendapatkan banyak aktris dan model untuk bergabung di bawah naungannya, agensi ini, AXE Entertainment bisa dibilang sangat besar untuk ukuran agensi yang baru. Biasanya, agensi yang baru saja merintis tidak mungkin sebesar ini. Pikiran Anna mulai ke mana-mana. Dia jadi berpikir jika mungkin saja pemiliknya benar-benar seorang Billioner. Anna tersenyum pada seorang pria tinggi dengan perawakan yang tidak terlalu besar, namun terlihat begitu pas jika dipandang. Jika tidak salah, pria itu adalah asisten dari CEO AXE Entertainment. Mengingat Henry memberitahunya jika dia akan bertemu dengan asisten pribadi dari CEO agensi tersebut. Jika dari ciri-cirinya memang benar sepertinya pria itu adalah pria yang dimaksud oleh Henry. "Selamat siang, Nona Anna." sapa pria itu. "Ya selamat siang," sahut Anna ramah. Awalnya, Anna sedikit terkejut karena pria itu langsung mengetahui namanya. Dia ingin menanyakan perihal itu, tapi dia urungkan ketika pria tersebut sudah menjawab sendiri rasa penasarannya. "Perkenalkan, saya Sam, asisten Mr Axe. Saya mengetahui Anda karena Mr Henry yang memberitahu kami mengenai Anda, Nona. Beliau bilang, Anda salah satu modelnya yang paling berpotensi." ujar pria itu. "Tunggu, Mr Axe? Jadi, nama agensi ini terinspirasi dari nama CEO nya sendiri?" tanya Anna penasaran. Sam tersenyum tipis dan hanya mengangguk. Anna dapat melihat jika pria itu benar-benar tidak mau banyak bicara atau mungkin memang tidak berani membicarakan mengenai Mr Axe? Entahlah, tapi Anna dapat menyimpulkan jika Sam adalah orang yang penuh kehati-hatian ketika berbicara. "Mari ikut saya ke ruangan," ujar Sam lalu berjalan lebih dulu. Tanpa berpikir panjang lagi, Anna segera mengikuti langkah kaki Sam menuju ke sebuah ruangan. Lumayan besar, bersih dan wangi. Untuk ukuran gedung yang besar seperti ini, memang pantas jika satu ruangan saja sebesar ini. "Ini bukan ruangan CEO kami," seru Sam ketika melihat Anna sibuk mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tersebut. Sedangkan Anna langsung mengerutkan dahinya mendengar itu. Jika bukan ruangan CEO di agensi ini, lalu ruangan CEO nya sebesar apa? Seluas apa? Akankah dua kali lipatnya dari ruangan ini? Itulah yang dipikirkan oleh Anna saat ini. "Ini surat penandatanganan kontrak kerjasama. Anda bisa membacanya terlebih dahulu," ujar Sam sembari menyerahkan berkas tersebut. "Kenapa langsung memberiku kontrak kerja?" tanya Anna. "Bukankah seharusnya kalian mengujiku dulu, minimal." lanjutnya. "Tidak perlu, Mr Axe sudah melihat bagaimana potensi Anda." sahut pria itu dan Anna hanya mengangguk percaya. Anna membaca semuanya dengan seksama, tidak ada yang terlewatkan sama sekali. Sampai akhirnya, di point yang paling akhir dia merasa keberatan dengan itu. Bagaimana bisa, jika keluar sebelum masa kontrak selesai, dia harus membayar penalti sebesar $250,000. Mulut Anna terbuka lebar ketika melihat angka tersebut. Ini benar-benar seperti pemerasan jika sampai akhirnya dia tidak betah dan memutuskan untuk keluar dari agensi tersebut. "Tunggu, aku keberatan dengan point yang terakhir. Kenapa sebesar ini penaltinya? Atau ini ada kesalahan mengetik?" ujar Anna. "Coba kau baca dan lihat ini," tunjuk Anna pada Sam, dan pria itu hanya tersenyum tipis. Melihat itu jelas Anna dapat menyimpulkan jika itu memang bukanlah kesalahan ketik. Tapi memang benar adanya. Gila, sebesar itu? Pikir Anna. "Bahkan Anda akan digaji dengan layak. Tiga kali lipat dari gaji Anda di agensi sebelumnya," ucap Sam. "Tapi—" "Bukankah ini suatu keuntungan bagi Anda?" tanya Sam. "Bahkan semua teman-teman Anda yang bergabung di agensi sebelumnya, langsung setuju dan bergabung dengan kami. Mereka justru mendapatkan gaji hanya dua kali lipat dari sebelumnya. Sedangkan Anda, Nona Anna, mendapatkan gaji tiga kali lipatnya," sela Sam. "Begini, ini sangat tidak masuk akal. Agensi ini bahkan baru saja didirikan, bagaimana bisa aku mendapatkan gaji sebesar itu? Bahkan semuanya mendapat gaji yang jauh lebih besar dari agensi sebelumnya, yang notabenenya sudah bertahun-tahun beroperasi. Sedangkan ini? Bahkan belum genap satu bulan beroperasi. Uang dari mana?" sahut Anna menyampaikan keganjalan yang dia rasakan. Dia memang butuh pekerjaan, tapi bukan berarti dia haus akan uang dan terlena begitu saja. Dia harus mengetahui sampai ke akar-akarnya agar tidak tertipu di kemudian hari. "Sepertinya memang Anda belum tau siapa Mr Axe, Nona. Tapi tidak masalah. Begini, biar saya jelaskan. Mr Axe memiliki banyak usaha di berbagai bidang, dan agensi ini merupakan bisnis barunya. Beliau bisa menjanjikan gaji tinggi bagi para model dan aktris di bawah naungannya, karena memang dia sangat menghargai suatu pekerjaan. Semakin berat pekerjaannya, semakin tinggi juga gajinya. Tentunya harus sepadan. Dan mengenai dari mana uangnya, Mr Axe mudah mendapatkan banyak sponsor, karena namanya yang memang sudah dikenal oleh banyak orang. Jadi, Nona Anna tidak perlu khawatir. Kami bukanlah agensi penipu," terang Sam. "Lalu kenapa penaltinya bisa sebesar itu?" tanya Anna. "Untuk mencegah hal yang tidak di inginkan. Seperti, melatih rasa tanggungjawab. Mencari pekerjaan di jaman yang sekarang sangat sulit, Nona." jawab Sam. "Silahkan tandatangani jika memang Anda ingin bergabung. Kami tidak memaksa Anda, jadi tolong pikirkan baik-baik." lanjut Sam. Pria itu meletakkan bolpoin di atas kertas tersebut. Sedangkan Anna masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Memang gajinya sangat menggiurkan, tapi penaltinya dua kali lipat sangat mengerikan. "Semua berada di tangan Anda," ujar Sam dan Anna langsung meliriknya. Wah, ini adalah pilihan tersulit bagi Anna. Baru kali ini, dia harus memilih yang benar-benar memilih. Iya atau tidak? Berhenti atau teruskan saja? Sangat memusingkan, tapi ditengah kekalutannya, dia teringat dengan uang tabungannya yang semakin menipis. Dia bahkan sudah menolak bantuan dari ibunya. Gengsi jika harus kembali merengek dan meminta bantuan pada ibunya. Karena ya, Anna tidak mau menerima sepersen pun uang dari ayah tirinya. Pun, dia tak bisa bergantung pada sang ibu. Mungkin, dia bisa di cap sebagai orang yang sombong dan terlalu naif jika masalah uang. Tapi, karena sudah terbiasa mencari uang sendiri, rasanya begitu risih dan gengsi jika harus meminta pada orang lain. Apalagi kemarin, jatuhnya seperti dia diberi karena kasihan. Oh, Anna tidak menerima belas kasihan dari siapa pun. Selagi tubuhnya kuat, kedua tangannya utuh, serta kedua kakinya masih mampu berpijak, Anna bisa mencari uang sendiri. Tentunya dari hasil kerja kerasnya sendiri. Anna bertekad, dan dengan mantap gadis itu menandatangani berkas tersebut. "Pilihan yang tepat, Nona Anna." ujar Sam. "Selamat bergabung di agensi kami," lanjutnya sembari mengulurkan tangan dan Anna menjabatnya. Setelah kepergian gadis itu, Sam dengan cepat pergi ke ruangan sang CEO yang berada di lantai atas. “Bagaimana? Dia setuju untuk bergabung?” Sam yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut sudah langsung mendapatkan sebuah pertanyaan. Pria itu lantas mengangguk mengiyakan. “Ya, Mr Arche, Nona Kimberly Anna mau bergabung. Ini surat perjanjian yang sudah Nona Anna tandatangani.” Arche Xavier Ertyson—pria berusia 29 tahun itu adalah CEO dari agensi AXE Entertainment. Pria itu sengaja tidak muncul di hadapan Anna, sebab dia ingin Anna bergabung dengannya. Jika dia menunjukkan wajahnya langsung, maka sudah bisa ditebak bahwa Anna akan menolak keras. Kebangkrutan yang dialami oleh agensi yang menaungi Anna sebelumnya, sedikit banyak karena ulah Arche juga. Sebab dari awal dia memang mengincar Anna dan rela melakukan apa pun agar bisa mendapatkan gadis itu. Salah jika hanya Anna yang terpesona pada pandangan pertama. Sebab Arche juga merasakan hal yang sama. Hanya saja dengan cara yang berbeda. Arche tidak bisa terang-terangan mendekati Anna. Ada banyak hal yang harus Arche lakukan dahulu. Sebelum dia bisa berterus-terang dan mendapatkan gadis itu, setidaknya Arche bisa mengawasi Anna lebih dekat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN