Bekas tapakan kaki Anna terlihat sangat kecil di atas pasir pantai. Ya, dirinya memilih turun ke pantai malam-malam begini, meninggalkan keramaian pesta tersebut. Air pantai nya terasa dingin saat menyapa kulitnya. Bahkan angin yang berhembus bisa sampai menusuk tulang-tulangnya. Jika di pikir-pikir, dirinya sudah sangat lama tidak pergi ke pantai dan menginjakkan kaki di pasir pantai seperti ini. Sedikit bisa membuatnya tenang dan juga damai. "Ekhem!' Deheman seorang pria membuat Anna lekas menolehkan kepala nya ke samping. Gadis itu sedikit terkejut karena saat ini, pria di sampingnya adalah pria yang membuatnya sempat gagal fokus. "Kau?" seru Anna. "Aku sengaja mengikutimu kemari karena kau terus menatapku," ujarnya. Kimberly Anna lantas tertawa keras dan pria itu menatapnya deng