11 - Seolah Lupa

1255 Kata
"Baiklah! Ini momentum bagus untuk coba memakai itu!" Melanjutkan gumaman, Arthur berniat akan mengeksekusi rencana yang sedari awal terlintas alami dalam benaknya. Masih memanfaatkan Gro Kecil yang bertindak sebagai pengalih perhatian. Tabir menyembunyikan keberadaan, Arthur mulai menutup mata. Seperti sedang berkonsentrasi. Dalam wujud kesadaran mental menyelami Ranah Jiwa menuju Element Seed, Arthur sampai juga untuk kini menatap tangkai berwarna Ungu pekat pada Element Seednya. Tangkai baru yang tumbuh pasca ia menyerap Demonic Core bermutasi Kunang-kunang penghancur. Dilanjutkan kemudian wujud kesadaran mental Arthur, mulai mengarahkan ujung jari telunjuk menyentuh tangkai Ungu. Situasi sempat bertahan seperti ia menyerap untuk beberapa saat sampai ketika telah merasa cukup, menarik kesadaran mental menuju dunia luar sekali lagi. Arthur yang telah kembali membuka mata, kini mulai mencoba kemampuan baru yang ia dapatkan. Menggunakan pikiran, ia mengalirkan serbuk ungu aneh yang telah menjadi satu dengan Element Seed miliknya, untuk di manifestasikan kedunia nyata. Dari dalam pori-pori kulit Arthur, serbuk ungu saat ini tampak perlahan merembes keluar. Mulai menyelimuti seluruh tubuhnya. "Hehehe…. Sekarang kita lihat, apa yang bisa dilakukan serbuk korosi ini secara langsung dalam situasi pertarungan antar Hunter!" gumam Arthur. Menampilkan senyum tampak alami menyeramkan. Aksi Arthur, kemudian berlanjut dengan ia mengarahkan gumpalan serbuk ungu yang sedang menyelimuti seluruh tubuhnya, untuk bergerak menyebar. Serbuk ungu yang saat ini dikendalikan Arthur, bergerak dengan sangat senyap. Tak menimbulkan suara atau riak getaran Chi apapun. Berjalan perlahan namun pasti tersebar kesegala sudut arah. **** (Lokasi tim Ekspedisi Guild Kumbang Darah) "Groooaa….!!!" Gro Kecil yang masih memainkan peran sebagai pengalih perhatian, menanggapi aksi coba menundukkan dalam formasi mengepung lawan-lawan disekitarnya dengan sekedar bergerak acak kesana kemari. Sang Hell Panther, terus menghindar ketika teknik-teknik serangan dahsyat pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah, sosok Meridian Hunter Gerbang Hijau, terlepas dengan bobot luar biasa memberi kerusakan berat pada lingkungan sekitar. "Jangan sampai makhluk itu kabur! Aliran Chi Kegelapan kuno yang ia miliki, menunjukkan bahwa ia adalah Demonic Beast bergaris darah puncak!" "Tiap bagian dari tubuhnya, adalah harta!" seru Pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Menampilkan raut wajah kesal karena sedari tadi, tak sekalipun berhasil mendaratkan serangan pada targetnya. Sementara itu, Gro Kecil yang masih bergerak acak, nyatanya tak sekedar menghindari serangan. Beberapa kali menyempatkan untuk memberi benturan acak pada anggota Guild Kumbang Darah disekitar yang membentuk formasi bertahan. Jika saja Sang Pemimpin cukup jeli, ia harusnya tahu bahwa Gro Kecil, bisa saja kabur dalam beberapa kesempatan karena berhasil membuka celah dalam benturan acak ia buat. Hanya saja, dibutakan oleh keserakahan, sosok Hunter Gerbang Hijau pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah, tak mampu menangkap pergerakan Sang Hell Panther yang sengaja dilakukan sekedar untuk memberi efek luka-luka bagi para anggotanya. Gro Kecil, tak sedang berusaha untuk kabur. Ia malah tengah membantu persiapan Arthur dalam melancarkan apapun itu rencana hendak dieksekusi. "Sialan! Makhluk ini benar-benar cepat! Dia akan berhasil kabur!" Pada momen tertentu, salah satu anggota tim ekspedisi Guild Kumbang Darah, merasa putus asa melihat pertahanannya kembali diterobos. "Ohhh… Dia kembali! Makhluk ini mungkin cepat, tapi jelas cukup bodoh! Hahhaha…!" Sempat menampilkan wajah frustasi, takut harta yang sudah didepan mata berhasil lolos, ekpsresi Sang anggota kembali antusias menyadari Gro Kecil kembali berbalik menerjang masuk kedalam formasi pengepung. "Hmmmm…." Tiap anggota tim ekspedisi Guild Kumbang Darah masih belum menyadari hewan buas lebih mengerikan dari Gro Kecil, sedang mengintai tak jauh disekitar saat sosok Sang Pemimpin, Hunter Gerbang Hijau, akhirnya menangkap kejanggalan tertentu dari gerakan sedari tadi ditampilkan oleh buruannya. "Dia seperti sedang mengulur waktu?" gumam Sang Pemimpin. "Pengalih perhatian?" lanjut Sang pemimpin, lekas menyebar kewaspadaan mengamati sekitar. "Apa itu? Kabut?" Kini, baru ia sadari, lokasi sekitar, telah terkepung dalam sebaran serbuk ungu pekat yang membentuk semacam kabut. "Hentikan pergerakan! Ubah menjadi formasi bertahan!" Mendapat firasat buruk karena merasa kabut sedang menyelimuti adalah hal berbahaya, Pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah, menyerukan intruksi agar anggotanya mengganti jenis formasi. Seruan yang mana lekas bersambut kerutan kening heran dari lima anggota disekitar saat mendengar mereka tiba-tiba harus merubah formasi. Bagaimanapun juga, tiap dari anggota tim ekspedisi Guild Kumbang Darah ini, masih belum menyadari bahaya datang mendekat layaknya Sang pemimpin. Masih merasa dalam situasi unggul menangkap Gro Kecil. "Perhatikan sekitar kalian! Cepat ubah formasi!" bentak sosok Hunter Gerbang Hijau pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah saat melihat para anggotanya, tak lekas melaksanakan intruksi. Masih bertahan diam saling tatap dengan pandangan seolah sedang ingin memastikan apa baru mereka dengar benar. Baru ketika mendengar bentak terakhir disampaikan oleh Sang pemimpin, dimana tiap dari mereka memperhatikan lingkungan sekitar, wajah orang-orang ini, lekas berubah buruk. Tanpa mempertanyakan apapun, mengikuti untuk membongkar formasi mengepung. Mengganti dengan formasi bertahan rapat. "Nahh… Nahhh…! Cukup terlambat!" Tak lama setelah tim ekspedisi Guild Kumbang Darah selesai membentuk formasi bertahan, suara Arthur, terdengar dari sudut arah tertentu dibalik tabir sebaran Serbuk korosi Ungu pekat. Manifestasi Chi Mutasi Demonic Beast Kunang-kunang penghancur. Lekas menjadi pusat tatapan waspada tiap anggota Guild Kumbang Darah, sosok Arthur, melangkah santai keluar dari balik tabir serbuk korosi. "Groooaa…!!" Gro Kecil sendiri, segera berseru sebelum melompat riang menuju lokasi Arthur. Menyambut lompatan Gro Kecil, Arthur menggosok manja kepala Demonic Beast panggilannya tersebut. Masih menampilkan senyum lebar, sosok Arthur bertahan melempar tatapan untuk tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. "Sibuk mengepung, tak menyadari dirinya sendiri sedang dikepung! Hahhaha…" ucap Arthur. Melempar tawa mengejek. "Keserakahan, memang bukan hal yang buruk! Tapi itu cuma tersedia bagi orang-orang yang mampu!" "Kurasa, kalian tak termasuk dalam kategori orang mampu ini!" lanjut Arthur. "Sekarang, karena didunia ini orang-orang seperti kita disebut sebagai Hunter! Maka boleh kusampaikan perburuan yang sebenarnya, dimulai!" Menutup kalimat, Arthur tanpa menunda membuat gerak menerjang kedepan. Ditemani Gro Kecil yang ikut meraung liar. "Hmmmm… Kupikir siapa? Sekedar Hunter Gerbang Putih tak siginifikan! Kenapa begitu sombong!" dengus Pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Raut wajah waspada sempat ia tampilkan, berubah agak santai setelah membaca tingkat kultivasi pihak lawan. Hanya saja, baru sepersekian detik ekspresi santai menghias wajahnya, itu lekas kembali menjadi penuh kerutan kening ketika melihat sosok Arthur yang sedang melaju, tiba-tiba mengeluarkan letupan Mana Kegelapan Kuno dari dalam tubuhnya bersama uluran Rantai Hitam pekat, Rantai Hantu, menerobos keluar. "Benda apa itu?" Sekedar sempat bergumam, balasan atas pertanyaan spontan terlontar, adalah ayunan kuat Rantai Hantu, dihujam Arthur membentur formasi bertahan tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Ayunan yang sukses membongkar formasi bertahan, membuat tiap anggota tim ekspedisi Guild Kumbang Darah, terlempar pada beberapa arah berbeda. "Ambil kepala!" Arthur sendiri, melanjutkan dengan menargetkan Sang Pemimpin. Seperti mengabaikan sosok-sosok anggota yang lain. "Kembali berkumpul! Habisi bocah ini dalam serangan gabungan tunggal!" seru pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Memberi intruksi sembari menahan sabetan-sabetan berbobot amat berat lempar Rantai Hantu Arthur. "Hahhahaha…! Coba memakai jumlah?" ucap Arthur. Bertahan menampilkan senyum lebar. "Kalian pikir kami hanya berdua saja?" Melanjutkan, Arthur membuat gerak ayunan tangan untuk menyebar deru Api berwarna hitam disekitar. Hellfire berkobar membara bersama sosok-sosok makhluk mengerikan dengan tubuh tulang-belulang berbalut Api Hitam, terbentuk. Pasukan Tulang-belulang Arthur, lekas menyebar mengambil lawan masing-masing dari lima anggota tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Menahan untuk mereka tak sampai mengganggu duel antara Arthur dengan Sang Pemimpin. Tak tertinggal pula, Gro Kecil juga memilih lawan acak. "Hmmmmm… Kau pikir itu akan cukup dengan menahan agar kita tetap berada dalam situasi duel?" gumam pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. "Dari mana kepercayaan dirimu itu bersumber? Sosok Hunter Gerbang Putih melawan Hunter Gerbang Hijau?" tutup Pemimpin tim ekspedisi Guild Kumbang Darah. Mulai menyebar aura berat dari dalam tubuhnya. "Ohhh… Kau seolah lupa dengan apa yang sedang mengepung disekitar! Hahahhaa…!" balas Arthur. Sempat tertawa lantang, menanggapi aksi pihak lawan dengan membuat gerak menarik ujung jari telunjuk. Sebaran Serbuk korosi Ungu, Chi Mutasi Demonic Beast Kunang-kunang penghancur, bergerak memperkecil ruang lingkup sebaran.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN