Esok paginya, April mengajak kedua adiknya jogging di sekitaran tempat mereka tinggal, juga berencana menikmati sarapan bubur ayam bersama. Indy ikut antusias, meminta ketiga anaknya menunggu sementara ia pun bersiap. Sedangkan Rasyid, hanya berdiam diri. “Aku ditinggal Dek?” tanya Rasyid saat Indy tengah mengenakan sepatunya, sementara ketiga putra-putrinya menunggu di luar pagar. “Sebentar aja. Jogging aja kok sama makan bubur ayam di depan. Kasian anak-anak, nanti mau nambah uangnya ga cukup. Abang udah aku dibikinin kopi, ada rebus-rebusan juga tuh. Mau makan nasi juga aku udah bikin soto ayam sama perkedel.” “Aku ga diajak?” lirih Rasyid lagi. “Kalau mau ikut kenapa sih ga siap-siap? Masih kutangan sama sarungan gitu juga.” “Ya udah. Jangan lama-lama,” rajuk Rasyid kemudian.