Chapter-65 | Sebuah Ujian

2004 Kata

*** "Aduh, sialan sekali ini mulut!" gerutu Erlan di tengah langkah lebarnya sambil menepuk gemas bibirnya. "Beruntung aku bisa kabur, kalau nggak, bagaimana coba?! Bisa-bisa wajahku akan bernasib sama seperti wajah Gabriel. Babak belur." Erlan bergidik ketika membayangkan bogeman mentah sang Daddy, Morgan mendarat di wajahnya. "Padahal aku tidak salah apa-apa, ya 'kan? Iya dong. Daddy Devil 'kan saja yang kelewat sensian. Biarpun orang nggak salah juga tetap saja dianiaya. Sudah seperti di film-film! Ck, bisa-bisanya Mommy Cell cinta sama dia. Jadi pria nggak ada romantis-romantisnya sama sekali! Kejam, iya, manisnya, ZONK!" Sepanjang langkahnya di lorong rumah sakit, Erlan terus menggerutu tiada henti. Seperti inilah Erlan. Menggerutu adalah bentuk dirinya menumpahkan kekesalan. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN