Chapter-62 | Kenyataan Pahit

1741 Kata

*** Plaaakkkk! Bunyi sebuah tamparan kuat itu menggema. Cafe yang tadinya cukup bising, mendadak senyap, sebab semua mata teralihkan pada Sonia yang telah menampar Caroline. Bahkan pengunjung-pengunjung di sana sontak menghentikan kunyahan mereka. Sementara Caroline hampir jatuh karena hilang keseimbangan. Namun beruntungnya, Caroline sempat memegang pinggir salah satu kursi kosong di meja pengunjung di sana. Akibat tamparan yang dilayangkan oleh Sonia sekuat tenaga sontak membuat pipinya memerah. Saking kuatnya tamparan itu sampai menimbulkan bercak merah yang terlihat di sudut bibir kirinya. Caroline merasa telinganya berdengung. Ia memegang pipinya yang terasa panas, lalu tidak sengaja ujung ibu jarinya menyentuh sudut bibir dan merasakan sesuatu yang lembab di sana. Caroline mengu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN