***
Caroline lantas menganga tak percaya saat mendengar ungkapan Lucas barusan. Tidak hanya Caroline saja, tetapi yang lainnya pun sama. Terutama Celine hanya mampu menggelengkan kepala melihat sifat putranya itu.
Lucas melebihi Morgan. Inilah yang dilihat oleh Celine pada sosok putranya itu.
"Kok dibakar? Memangnya pabriknya salah apa?" protes Caroline seraya menjauhkan wajah menatap Lucas dengan kening berlipat.
"Karena susunya membuatmu mual, maka dari itu sekalian saja aku ratakan pabriknya dengan tanah." jawab Lucas tanpa beban sama sekali. Wajahnya tampak datar nyaris tak berekspresi.
"Jadi pabriknya di bakar demi aku? Seriously, Kak Lucas?"
"Hem, demi sang Princess." balas Lucas.
Gabriel mengulum senyum.
"Aaaa, Kak Lucas so sweet sekali, walau terdengar mengerikan." Caroline
